2.1
Konsep
Dasar Zat Gizi Seimbang
2.1.1
Pengertian
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu
dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun,
dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan lainnya (Paath dkk, 2004).
Pemberian zat gizi seimbang adalah sebagaimana halnya
kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan yang meliputi
kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen
dasar yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Pemberian gizi seimbang adalah pemenuhan zat-zat gizi
yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan
sehari-hari. Dengan makan makanan yang bergizi seimbang secara teratur,
diharapkan pertumbuhan anak akan berjalan optimal (Marimbi, 2009).
2.1.2
Fungsi Gizi Seimbang pada Balita
Fungsi gizi seimbang pada balita (Sediaoetama, 2000) adalah :
1. Sebagai zat tenaga/energi yaitu karbohidrat, lemak, dan
protein
2. Sebagai zat pembangun yaitu protein
3. Sebagai zat pengatur yaitu vitamin dan mineral
2.1.3
Manfaat Gizi Seimbang Pada Balita
1. Mempengaruhi tingkat pertumbuhan otak dan tingkat
kecerdasan anak
2. 7
3. Memberikan perlindungan dalam tubuh (menjaga keseimbangan
cairan tubuh) dari infeksi (Moeji, 2003)
2.1.4
Prinsip Gizi pada Balita
Pada balita menunya harus bervariasi untuk mencegah
kebosanan dan diberi susu, serelia (seperti bubur beras, roti) daging, sup,
sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu diblender
lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar
mengunyah. Adakalanya anak tidak mau makan dan sebagai gantinya ibu memberikan
susu. Kebiasaan demikian akan mengarah ke diet yang hanya terdiri dari susu
saja. Berian nasihat kepada ibu atau pengasuhnya bahwa kebiasaan demikian tidak
baik bagi anaknya. Ibu harus dapat bertindak keras, jika anak sehat tidak mau
makan-makanan padatnya, jangan diberikan susu sebagai pengganti akan tetapi
bawa pergi makanan itu dan coba lagi jika anak sudah lapar (Paath, 2004).
2.1.5
Pengaturan Makanan Untuk Anak
Jika
kita hendak menentukan makananyang tepat untuk seseorang bayi atau anak, maka
perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dengan menggunakan
data tentang kebutuhan nutrien.
2. Menentukan jenis makanan, yang dipilih untuk
menterjemahkan nutrien yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi
nutrien dari berbagai macam bahan makanan.
3. Menentukan jenis makanan, yang akan diolah sesuai
hidangan (menu) yang dikehendaki.
4. Menentukan jadwal untuk waktu makan dan menentukan
hidangan.
5. Memperhatikan intake yang terjadi terhadap hidangan
tersebut. Perlu dipertimbangkan kemungkinan faktor selera terhadap suatu
makanan.
Untuk
pengaturan makanan yang tepat perlu diperhitungkan faktor-faktor sebagai
berikut : 1) umur 2) berat badan 3) diagnosisdari penyakit dan stadium
(keadaan) 4) keadaan mulut sebagai alat penerima makanan 5) kebiasaan makan, kesukaan
(like) dan ketidaksesuain (dislike) acceptabillity dari jenis makanan dan
toleransi dari pada anak terhadap makanan yang diberikan.
Dengan
memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas, umumnya tidak
akan terjadi banyak kekeliruan dalam mengatur makanan untuk seorang bayi dan
anak (Wiryo, 2002).
2.1.6
Bahan Makanan
Dalam
kehidupan sehari-hari, bahan makanan disebut juga bahan pangan, dapat diperoleh
dalam berbagai sumber dan bentuk. Ada bahan makanan yang disebut sayuran,
daging, dan buah. Masing-masing bahan makanan terdiri atas berbagai jenis
seperti sayur bayam, sayur kangkung, dan sayuran lainnya. Kelompok daging
seperti daging sapi, daging ayam, ikan, dan lainnya. Setiap bahan makanan
mengandung beberapa zat gizi. Umumnya ada zat gizi yang dominan dalam jumlah
yang dikandung suatu bahan makanan sehingga bahan makanan tersebut disebut
sebagai sumber zat gizi tersebut.
Di
indonesia dikenal susunan hidangan sehari-hari Indonesia. Dalam susunan
hidangan ini, digunakan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri atas empat
kelompok, yaitu :
1.
Bahan makanan pokok
2.
Bahan makanan lauk
pauk
3.
Bahan makanan
sayuran
4.
Bahan makanan
buah-buahan
5.
Susu dan telur
Susu merupakan bahan makanan yang khusus, karena
kandungan zat gizinya dan fungsinya terutama untuk golongan masyarakat
tertentu, seperti bayi, anak, ibu hamil dan menyusui. Telur dan susu memiliki
kandungan zat gizi dan fungsi yang banyak sehingga kedua bahan makanan ini
dibahas tersendiri.
1. Bahan Makanan Pokok
Dalam susunan hidangan
Indonesia sehari-hari, bahan makanan pokok merupakan bahan makanan yang
memegang peranan penting. Bahan makanan pokok dapat dikenal dari makanan yang
dihidangkan pada waktu makan pagi, siang atau malam. Pada umumnya porsi makanan
pokok dalam jumlah (kuantitas/volume) terlihat lebih banyak dari bahan maknan
lainnya. Dari sudut ilmu gizi, bahan maknan pokok merupakan sumber energi
(kalori) dan mengandung banyak karbohidrat. Beberapa jenis bahan makanan pokok
juga memberikan zat protein yang relatif cukup besar jumlahnya dalam konsumsi
manusia.
2. Bahan Makanan Lauk Pauk
Bahan makanan lauk pauk didalam
pola makan orang Indonesia berfungsi sebagai teman makanan pokok yang
memberikan rasa enak, merupakan sumber zat gizi protein dalam menu makanan
sehari-hari. Lauk pauk amat bervariasidalam hal bahan makanan maupun tehnik
pengolahan dan bumbunya.sebagai sumbernya dikenal bahan makanan berasal dari
hewan seperti daging dan ikan. Contoh dari tumbuhan yaitu kacang-kacangan
terutama kacang kedelai serta hasil olahannya yaitu tahu, tempe dan sebagainya.
Bahan makanan lauk pauk banyak mengandung
protein sebagai zat pembangun, pada bahan makanan yang berasal dari hewani
disebut protein hewani, protein yang terdapat pada bahan tumbuh-tumbuhan
disesbut protein nabati.
3.
Bahan Makanan
Sayuran
Dalam hidangan orang Indonesia,
sayur m ayur adalah sebagai teman makanan pokok, pemberi serat dalam hidangan
serta pembasah karena umumnya dimasak berkuah.
Tumbuhan nabati sebagai asal
bahan makanan sayur mayur terdapat dalam berbagai jenis dan jumlah yang banyak
di Indonesia. Sayur mayur dapat berupa bagian dari tumbuhan seperti batang
(batang pisang), bunga (jantung pisang), umbi (kentang) maupun buah m uda
(labu).
Sayur mayur merupakan sumber
vitamin dan mineral. Namun, zat-zat gizi ini dapat rusak atau berkurang jika
mengalami pemanasan.
4.
Bahan Makanan
Buah-Buahan
Buah-buahan merupakan santapan
terakhir dalam suatu acara makan atau dimakan kapan saja. Umumnya dipilih buah
yang sudah ranum (masak/tua) dengan rasa manis dan dimakan mentah. Dapat juga
buah-buahan ini diolah atau diawetkan. Buah-buahan merupakan sumber vitamin
bagi manusia. Ada beberapa jenis buah yang juga memberikan kalori yang cukup
tinggi seperti lemak yang terkandung dalam avokat ataupun karbohidrat yang
terdapat pada durian.
2.1.7
Kebutuhan Gizi yang di Butuhkan Balita
1. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah meneydiakan energi bagi tubuh. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4kkalori. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990)
menganjurkan agar 55-57% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat
kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana (Almatsier,
2002).
Karbohidrat menyediakan energi terbesar untuk tubuh, bila tidak ada
karbohidrat tubuh menggunakan protein dan lemak untuk energi. Karbohidrat
mengkin membentuk 1% berat badan karena ukuran hati anak adalah 100% dari ukuran
hati orang dewasa dan masa akut adalah 2% cadangan glikogen anak merupakan
fraksi (sekitar 3,5%) dari fraksi orang dewasa. Contoh bahan makanan yang
mengandung karbohidrat : beras, jagung, sagu, singkong, roti, sukun, gula murni
(Paath,2004).
2. Protein
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat
hubungannya dengan proses-prose kehidupan (Santoso,1999). Klasifikasi protein
berdasrkan sumbernya adalah protein hewani dan protein nabati (Paath,2004).
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun
mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang. Sumber protein
nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu serta
kacang-kacangan lain (Almatsier, 2002). Fungsi protein sebagai zat pembangunan,
zat pertahanan tubuh dan zat pengatur proses-proses metabolisme (Paath, 2004).
Protein membentuk sekitar 20% berat badan orang dewasa. Potein mengandung
asam amino yang digugnakan untuk membentuk protoplasma sel, selain itu juga
untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan. Protein terdiri dari 24 asam
amino dan 9 ditemukan merupakan esensial untuk anak.
3. Lemak
Lemak memegang peranan penting sebagai komponen struktural dan fungsional
membran sel dan perkusor senyawa yang meliputi berbagai segi dari metaboisme
(Soetjiningsih, 2002).
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO (1990) menganjurkan
konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total dianggap baik untuk
kesehatan (Almatsier, 2002).
Sumber utama lemak adalah minyal tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah kacang kedelai, jagung dan sebagainya) mentega, margarin, dan lemak hewan (lemak daging dan sayuran), alpukat (Almatsier,2002). Di dalam tubuh lemak berfungsi terutama sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun di tempat-tempat tertentu. Fungsi lain lemak sebagai sumber utama energi, sebagai pelarut vitamin. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) (Paath,2004).
4. Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik
kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat
dibentuk oleh tubuh (Almatsier,2002). Fungsi vitamin adalah berlainan untuk
berbagai vitamin.
Secara umum berdasarkan sifat
kelarutanya vitamin dikelompokkan menjadi 2:
1)
Vitamin larut dalam
lemak
a.
Vitamin A
Beberapa fungsi vitamin A antara lain : pengelihatan, pertumbuhan dan
perkembangan, diferensial sel, reproduksi. Sumber vitamin A yang baik dalam
diet : performed retinal (hati, makanan yang diperkaya vitamin A dan susu),
karoten (sayur daun hijau tua, buah dan sayur kuning dan orange)
(Soetjiningsih, 2004).
b.
Vitamin D
Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari (Almatsier,
2002). Sumber vitamin D dapat diperoleh melalui makanan, terutama makanan
hewani seperti kuning telur, krim, mentega, minyak ikan dan hati.
Fungsi vitamin D adalah meningkatkan absorbsi Ca dan Phosphat didalam usus, mendorong pembentukan garam-garam Ca di dalam jaringan yang memerlukan dan meningkatkan resorpsi hosphat didalam tubuh (Soediaoetama,2000).
c.
Vitamin E
Beberapa fungsi vitamin E antara lain : sebagai antioksidan, sitesis
DNA, dan merangsang reaksi kekebalan.
Sumber utama vitamin E adalah minyak kecambah, gandum, biji-bijian, sayur
dan buah-buahan (Almatsier,2005).
d.
Vitamin K
Vitamin K berfungsi sebagai membantu proses darah dan kofaktor enzim
karboksilase. Sumber vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hiajau,
kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli.
2)
Vitamin larut dalam
air
a.
Vitamin C
Fungsi vitamin C didalam tubuh
bersangkutan dengan sifat alamiahnya sebagai antioksidan, vitamin C berperan
serta didalam banyak proses metabolisme yang berlangsung didalam jaringan tubuh
(Soediaoetama, 2000). Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan
nabati, yaitu sayur dan buah-buahan terutama yang asam seperti jeruk, nanas,
rambutan pepaya, gandaria dan tomat (Almatsier, 2002).
b.
Vitamin B1 (tiamin)
Fungsi tiamin didalam tubuh adalah metabolisme lemak, protein, dan sitesis asam nukleat. Sumber utama tiamin adalah beras, sumber tiamin lain adalah kacang-kacangan, semua daging tanpa lemak, kuning telur, unggas, ikan dan roti dari gandum (Almatsier,2002).
c.
Vitamin B2
(Riboflavin)
Fungsi riboflavin adalah terlibat dalam metabolisme energi dan pertumbuhan
dan perawatan jaringan. Riboflavin terdapat didalam makanan hewani dan nabati
yaitu didalam makanan hewani dan nabati, yaitu didalam susu, keju, hati, daging
dan sayuran berwarna hijau (Almatsier, 2002).
d.
Vitamin B6
(Piridoksin)
Fungsi piridoksin adalah terlibat dalam sintesis protein , sintesis
hemoglobin dan pembentukan sfingolipida yaitu meilin yang mengurangi sel saraf.
Sumber vitamin B6 yang baik dalam diet : unggas, ikan, pisang, daging merah dan
susu (Soetjiningsih,2002).
e.
Vitamin B12
(Kobalamin)
Peranan vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, membangun
material genetik, fungsi saraf dan metabolisme protein dan lemak
(Soetjiningsih,2002). Sumber dalam diet : hati, daging merah, ikan, telur dan
susu (Soetjiningsih,2002).
5. Air
Tubuh manusia mengandung air kira-kira 60-70% setiap hari tubuh kehilangan
air sekitar 2,5 liter dan harus diganti dengan yang baru.
Sumber air yang nyata berupa air dan minum lain, hampir semua makanan
mengandung air, sebagian besar buah dan sayuran mengandung sampai 95% air
sedangkan daging, ayam dan ikan sampai 70-80% (Almatsier,2002).
Fungsi air adalah untuk membantu proses pencernaan makanan, mengangkut
zat-zat gizi keseluruhan tubuh, mengeluarkan sisa-sisa pencernaan makanan,
melumasi persendian dan mengurangi resiko pembentukan batu ginjal.
Tubuh paling kurang harus mengeluarkan 500 ml air sehari melalui urine,
pengeluaran air ini harus disesuaikan dengan pemasukan air. Disamping melalui
urine, tubuh kehilangan air melalui paru-paru sebagi uap, melalui kulit sebagai
keringat dan sedikit feses. Jumlah air yang hilang rata-rata tiap hari sebanyak
2,5 liter (Almatsier,2002).
6. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan.
Mineral digoongkan kedalam mineral makro dan mikro. Mineral makro adalah
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan
mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari.
Sumber mineral paling baik adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang
lebih banyak dalam makanan nabati (Almatsier, 2009).
Mineral merupakan komponen zatgizi yang harus dikonsumsi anak setiap hari
terdiri dari kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi serta
pertumbuhan keseluruhan termasuk perkembangan sel saraf dan otak, zat besi yang
mengandung zat yang baik untuk pembentukan hemoglobin yang berfungsi untuk
mengangkut dari paru-paru keseluruh tubuh, mangan dan seng berperan pada
masalah produksi dan untuk pertumbuhan, yodium sebagai bahan baku hormon
tiroksin untuk pertumbuhna dan dapat mendorong perkembangan otak anak.
Tabel 2.1 Anjuran Makanan Sehari Untuk Berbagai Golongan
Umur
|
Anjuran makanan sehari untuk berbagai
golongan umur |
||||||
Golongan |
Nasi |
Lauk-pauk |
Sayur |
Buah |
Susu |
||
Laki-laki dewasa 20-39 tahun 40-59 tahun 60- keatas Wanita dewasa 20-39 tahun 40-59 tahun 60- keatas Hamil Menyusukan Laki-laki remaja 16-19 tahun 13-15 tahun 10-12 tahun Wanita remaja 16-19 tahun 13-15 tahun 10-12 tahun Anak-anak 7-9 tahun 4-6 tahun 1-3 tahun |
10xP 9 xp 6 xp 6 xp 5 xp 4 xp 7 xp 8 xp 10 xp 8 xp 8 ½ xp 7 xp 7 xp 8 xp 6 xp 6 xp 3 xp |
2xd 3 xd 3 xd 2 xd 3 xd 4 xd 3 xd 3 xd 3 xd 8 xd 2 xd 3 xd 3 xd 2 xd 2 xd 2 xd 2 xd |
3xT 4 xT 5 xT 3 xT 3 xT 4 xT 3 xT 3 xT 3 xT 3 xT 3 xT 3 xT 4 xT 3 xT 3 xT 2 xT 3 xT |
11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 3xS 3xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 11/2 xS 1xS |
2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 2xB 1xB |
½ x Gl ½ x Gl 1 x Gl ½ x Gl ½ x Gl |
|
Keterangan : P
: Piring ( sepiring nasi = 60 g beras) D
: Daging ( sepotong daging = 25 gr daging ) T
: Tempe ( sepotong tempe = 25 gr tempe ) S
: Sayur ( semangkuk sayur = 100 gr sayuran hijau ) B
: Buah ( sepotong buah pepaya = 100 gr papaya ) Gl
: Gelas (segelas susu = 200 gr susu segar ) Sdm : Sendok makan - Untuk golongan dewasa dan remaja
ditambah dengan 3 sendok makan gula dan sendok makan minyak makan - Untuk golongna anak-anak umur 1-3
tahun, tambah 2 sdm gula + 2 sdm minyak, usia 7-12 tahun, tambah 3 sdm gula +
sdm minyak |
|||||||
2.1.8
Masalah Akibat Gizi Tidak Seimbang pada Balita
1.
Akibat gizi kurang
pada proses :
a.
Pertumbuhan
Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein
digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut
mudah rontok.
b.
Produksi tenaga
Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan anak
kekurangan tenaga untuk bergerak dan melakukakan aktivitas.
c.
Pertahanan tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem
imunitas dan antibodi berkurang, sehingga seorang anak mudah terserang infeksi
seperti pilek, batuk dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa kematian.
d.
Struktur dan fungsi
otak
Kurang gizi pada balita dapat berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Kekurangan gizi dapat berakibat
terganggunya fungsi otak secara permanen.
e.
Perilaku
Anak balita yang kekurangan gizi menunjukkan perilaku
tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.
2.
Akibat gizi lebih
pada proses tubuh
Gizi lebih akan menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang
dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan
salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif
(Almatsier, 2009)
2.1.8
Penatalaksanaan Masalah Gizi Tidak Seimbang pada Balita
1. Pemeliharaan gizi pada masa prenatal
2. Pengawasan tumbuh kembang anak sejak lahir dengan
menggunkan KMS (Kartu Menuju Sehat)
3. Pencegahan dan penanggulangan dini penyakit infeksi yaitu
melalui imunisasi dan pemeliharaan sanitasi
4. Pengaturan makanan yang tepat dan benar, yaitu
pemanfaatan Asi secara tepat dan benar, pemberian makanan pendamping Asi dan
makanan sapihan serta makanan setelah usia setahun
5. Edukasi pemberian makanan yang benar sesuai umur anak
yaitu dengan penyuluhan gizi seimbang (Moeji, 2003)
2.1.9
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Gizi Seimbang
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemberian zat gizi seimbang adalah :
1. Keluarga
Pada bayi anak pra sekolah, keluarga adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap
kebiasaan makan anak. Orang tua dan saudara yang lebih tua merupakan model bagi
anak yang lebih muda terhadap kebiasaan makanannya. Kebiasaan makanan favorit
dan makanan yang tidak disukai anak sejak usia dini akan terbawa sampai dewasa
dan sulit dihilangkan.suasana pada waktu makan mempengaruhi nafsu makan anak.
Ada saat ini dimana banyak ibu yang bekerja, mengakibatkan makanan anak sangat
bergantung pada pembantu, keluarga ataupun makanan di TPA (tempat penitipan
anak) dengan segala konsekuensinya terhadap kualitas, kuantitas serta kebiasaan
dari makanan tersebut.
2. Media
Dengan gencarnya iklan makanan dalam televisi, dapat berpengaruh terhadap
asupan makanan anak-anak karena masih belum dapat berfikir secara kritis
terhadap iklan komersial tersebut. Padahal sebagian besar makanan yang
diiklankan mengandung tinggi lemak, gula dan sodium. Televisi juga dapat
mempengaruhi tumbuhkembang anak dengan penurunan aktifitas dan pemakaian waktu
luang secara pasif dengan menonton tv selama berjam-jam.
3. Teman sebaya
Sejak dengan bertambah luasnya kontak sosial anak dengan lingkungannya,
maka tidak dapat dihindari pengaruh teman sebaya terhadap pilihan makanan anak.
Hal ini ditandai dengan penolakan yang tiba-tiba terhadap makanan yang biasanya
dikonsumsi dan meminta yang sedang populer. Tingkah laku ini suatu saat akan
berubah. Orang tua harus membatasi pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan dan
juga harus lebih realistias, karena pergolakan terhadap makanan akan hilang
dengan sendirinya.
4. Penyakit
Penyakit dapat menurunkan nafsu makan dan asupan makanan. Penyakit akut
walaupun berlangsung singkat dapat meningkatkan kebutuhan air, protein dan zat
makanan lainnya. Sedangkan pada penyakit kronis seperti asma atau penyakit
jantung bawaan, sulit untuk menentukan kebutuhan zat makanan agar pertumbuhan
anak optimal.
No comments:
Post a Comment