Tuesday 15 March 2016

Asuhan Kebidanan Letak Sungsang

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “A” GIII P2001 UK 36 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG DI 

TANGGAL 14 APRIL - 27 APRIL 2014


  


Disusun oleh :
NUR HIDAYATI
NIM. 11.09.1.149.0616




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 


 
TAHUN AJARAN 2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN

asuhan kebidanan pada Ny “A” GIII P2001 UK 36 minggu dengan letak sungsang di disetujui dan disahkan oleh pembimbing praktek dan pembimbing akademik pada tanggal            April 2014.



KATA PENGANTAR
           
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Asuhan kebidanan pada Ny “A” GIII P2001 UK 36 minggu dengan letak sungsang dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW. Semoga tetap terlimpahkan untuk keluarga baginda para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
            Dalam pembuatan laporan ini, penulis berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan, logika dan prinsip-prinsip ilmiah yang telah penulis peroleh selama dalam masa pendidikan di bangku perkuliahan, serta tidak lepas pula dari bimbingan, arahan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

5.   Orang Tua kami yang telah banyak memberikan dukungan moral, spiritual.
6.   Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas Laporan.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi pembahasan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembimbing dan pembaca sangat harapkan, demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat bagi  penulis pada khususnya dan Mahasiswa 



DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................  i
Lembar Pengesahan ..........................................................................................................  ii
Kata Pengantar.................................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2  Tujuan ...................................................................................................................  2
1.3  Ruang Lingkup .....................................................................................................  2
1.4  Metode Penulisan.................................................................................................. 2
1.5  Pelaksanaan........................................................................................................... 3
1.6  Sistematika Penulisan............................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Konsep Dasar Nifas .............................................................................................  5
2.2  Konsep Dasar Teori Cekcio Ceasarae................................................................... 18
2.3  Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney................................. 21
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1  Pengkajian............................................................................................................. 27
3.2  Diagnosa / Masalah............................................................................................... 31
3.3  Diagnosa / Masalah Potensial dan Antisipasi Tindakan........................................ 31
3.4  Tindakan Segera.................................................................................................... 31
3.5  Intervensi / perencanaan........................................................................................ 32
3.6  Implementasi / pelaksanaan................................................................................... 32
3.7  Evaluasi ................................................................................................................  34
3.8  Catatan Perkembangan.......................................................................................... 35
BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan............................................................................................................ 36
4.2  Penutup ................................................................................................................  36
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Mortalitas atau morbiditas wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dan berkembang. Di Negara miskin misalnya 25 – 50 % kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi factor utama mortalitas wanita muda pada saat puncak produktifnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil dan bersalin.
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya letak sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang terjadi pada 25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28 minggu, terjadi pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi pada 1-3% persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm. Sebagai contoh, 3,5 persen dari 136.256 persalinan tunggal dari tahun 1990 sampai 1999 di Parkland Hospital merupakan letak sungsang.
Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3-4% dari seluruh persalinan tunggal. Presentasi bokong adalah suatu keadaan pada letak janin memanjang dimana presentasi bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bagian terendahnya.
Dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, baik pada ibu maupun bayi dengan kehamilan presentasi bokong, maka diupayakan beberapa usaha untuk menghindari terjadinya persalinan dengan bayi presentasi bokong, salah satu diantaranya adalah dengan cara knee-chest position.
Insidens presentasi bokong meningkat pada kehamilan ganda; 25% pada gemelli janin pertama, dan 50% pada janin kedua. Kehamilan muda juga berhubungan dengan meningkatnya kasus ini, 35% pada kehamilan kurang dari 28 minggu, 25% pada kehamilan 28-32 minggu, 20% pada kehamilan 32-34 minggu, 8% pada kehamilan 34-35 minggu, dan 2-3% setelah kehamilan 36 minggu. Adanya kehamilan presentasi bokong sering dihubungkan dengan meningkatnya kejadian beberapa komplikasi sebagai berikut: kesulitan yang meningkat dalam persalinan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal; mengakibatkan persalinan prematur, sehingga kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) meningkat; pertumbuhan janin terhambat (PJT); tali pusat menumbung; plasenta previa; anomali janin (hidrosefalus, anensefalus); anomali uterus ataupun tumor uterus (mioma uteri); kehamilan ganda; panggul sempit (contracted pelvis); multiparitas; hidramnion atau oligohidramnion; presentasi bokong sebelumnya.
Pada presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat keatas sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba bokong. Frekuensi 50-70%.
Berdasarkan dengan kasus di atas maka penulis akan mengulas lebih dalam terhadap Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu dengan letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik sebagai laporan asuhan kebidanan.

1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
1.2.2        Tujuan Khusus
1.    Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian, yaitu mengumpulkan data subjektif dan objektif pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
2.    Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah atau diagnosa kebidanan pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
3.    Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potencial atau diagnosa lainnya pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
4.    Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
5.    Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
6.    Mahasiswa mampu melaksanakan rencana efisien yang aman dalam pemberian asuhan pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
7.    Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.

1.3  Ruang Lingkup
Dalam laporan asuhan kebidanan ini kami membatasi bayi Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik di

1.4  Metode Penelitian
1.4.1        Rencana Penelitian
Metode yang dipelajari dalam meyusun laporan ini adalah metode deskripsi berapa studi kasus, yaitu membandingkan studi dengan kasus yang nyata di lapangan.
1.4.2        Tempat pengambilan Data
Laporan ini diambil di di
1.4.3        Teknik Pengambilan Data
a.    Wawancara
Anamnesa langsung dengan klien serta keluarganya.
b.    Observasi
Mengamati langsung kondisi klien, meliputi tanda-tanda vital.
c.    Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan menyeluruh, yaitu mulai dari inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan menunjang lainnya.
d.   Studi Kepustakaan
Data diperoleh dari status pasien dan buka yang berhubungan dengan abortus.

1.5  Pelaksanaan
Praktek lapangan ini dilaksanakan di di mulai tanggal 14 – 27 April 2014.

1.6  Sistematika Penulisan
BAB 1             : Berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode
penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan
BAB 2             : Berisikan konsep dasar sesuai dengan kasus atau asuhan
kebidanan yang diambil Konsep dasar asuhan kebidanan menurut hellen varney
BAB 3             : Berisikan tentang pengkajian, diagnosa atau masalah potensial,
tindakan segera atau kolaborasi, intervensi atau perencanaan, implementasi atau pelaksanaan dan Evaluasi
BAB 4             : Berisikan kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka.

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1    Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1   Definisi
Kehamilan adalah suatu proses yang di mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir pada permulaan persalinan (Sastrawoinata, 1983).
Kehamilan adalah suatu proses bertemunya sel sperma dan sel ovum yang di tandai dengan adanya pembuahan dan nidasi hasil pembuahan ke dalam uterus sampai di akhiri dengan proses persalinan atau keluarnya hasil konsepsi (Mochtar, 1998).
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi oleh sperma dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997 ).
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma (Kushartanti, 2004 ).

2.1.2   Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu :
a.    Ovum
Adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b.    Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng derisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c.    Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d.   Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam indometrium.
e.    Plasentasi
Alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya atau sebaliknya.


2.1.3   Perubahan yang terjadi saat kehamilan
Pada masa kehamilan banyak perubahan – perubahan fisik yang dialami oleh ibu hamil, perubahan – perubahan itu diantaranya :
1.    Perubahan kulit
Pada kulit adanya hiperpigmentasi pada tempat – tempat tertentu, perubahan pada kulit ini tidak selalu sama pada setiap wanita hamil, ada yang sebagian ada juga yang semua pada tempat tersebut.
2.    Perubahan pada kelenjar
Yang kelihatan adalah pada kelenjar tiroid, jadi leher wanita itu bentuknya seperti leher pria, perubahan ini tidak terdapat pada setiap wanita hamil.
3.    Perubahan pada mamae
Perubahan ini pasti terdapat pada semua wanita hamil, karena bersama – sama dengan kehamilan, mammae menyiapkan diri untuk memproduksi ASI, perubahan ini meliputi sebagai berikut :
-       Mammae membesar, tegang dan sakit
-       Vena dibawah kulit mammae membesar dan kelihatanjelas
-       Hiperpigmentasi pada areola mammae
-       Kelenjar menthomerry yang terletak dalam areola memmae membesar dan terlihat dari luar.
4.    Perubahan perut
Perut akan kelihatan makin lama – makin besar, biasanya pada umur kehamilan 4 bulan, membesarnya perut belum begitu kelihatan, setelah itu akan kelihatan membesar lebih cepat pada umur kehamilan lebih dari 5 bulan.
5.    Perubahan alat kelamin luar
Pada alat kelamin luar ini terlihat kebiruan disebabkan karena adanya kongesti pada peredaran darah, kongesti disebabkan oleh karena pembuluh darah membesar, darah yang menuju uterus banyak sekali sesuai dengan kebutuhan uterus untuk member suplay makanan ke janin, pembuluh darah dan alat kelamin luar adalah cabang dari uterus, jadi jika uterus mengalami kongesti maka pembuluh darah alat kelamin luarpun akan mengalami kongestipula, tanda ini dikatakan tanda chedwick.
6.    Perubahan pada tungkai
Perubahan pada tungkai ini adalah timbulnya varises pada tungkai, pada hamil tua biasanya sering oedema pada salah satu tungkai, ini disebabkan karena tekanan uterus yang semakin besar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
7.    Perubahan sikap
Sikap tubuhnya menjadi lordosis yang disebabkan oleh adanya perubahan bentuk pada tulang belakang dimana tulang belakang tersebut menyesuaikan diri dengan keseimbangan badan yang berhubnungan dengan keadaan uterus yang membesar (kristanti 1981).

2.1.4  Keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil.
Mengingat adanya perubahan secara fisiologis, ibu hamil akan ketidaknyamanan baik fisik maupun psikis, menurut kushartanti 2004 ketidaknyamanan fisik tersebut berupa keluhan – keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain :
a.         Mudah terengah – engah
Keluhan ini derasakan terutama dirasakan apabila uterus telah membesar sehingga mendesak sekat rongga dada dan mengganggu ekspensi paru. Keadaan inu diperberat oleh meningkatnya kebutuhan oksigen ibu hamil.
b.        Mudah lelah
Keluhan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan aliran darah yang kurang dibandingkan dengan ketersediaan darah, volume darah ibu hamil meningkat sampai 30 – 50 % dan frekuensi denyut jantungnya meningkat hingga 20 %.
c.         Mual muntah
Keluhan ini disebabkan oleh adanya aktivitas hormone yang menurunkna peristaltic usus dan tertumpahnya asam lambung keujung atas lambung, penurunan peristaltic usus ini juga memperlambat proses pencernaan, dan mengakibatkan sembalit.
d.        Nyeri punggung dan pinggang
Keluhan ini disebabkan oleh adanya perubahan postur tubuh dimana bentuk tulang belakang melengkung kedepan, lengkungan ini disebabkan oleh membesarnya perut, disamping itu keluhan ini juga dipicu oleh adanya hormone relaktin yang mengendurkan persendian dipunggung bagian bawah dan panggul.
e.         Nyeri panggul
Keluhan ini disebabkan oleh semkain membesarnya uterus sehingga menekan panggul, keadaan ini semakin diperberat mengendurnya persendian dipanggul dan meregangnya otot – otot di panggul.
f.         Tidak bisa tidur
Keluhan ini terjadi biasanya pada akhir kehamilan, Karena pada saat itu terjadi penumpukan berbagai keluhan, keluhan tersebut misalnya susah bernafas dan nyeri punggung.
2.2    Konsep Dasar  Kehamilan dengan letak sungsang
2.2.1        Definisi
Letak sungsang adalah dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah cavum uteri (Sarwono1992).
Letak Sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Muchtar, 1998).
Letak sungsang adalah letak membujur dimana kepala terletak di fundus uteri sedangkan bokong di atas simphisis (Manuaba, 1993).
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuaba, 1998).          

2.2.2        Etiologi
1.        Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
-       Rahim arkuatus
-       Septum pada rahim
-       Uterus dupleks
-       Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
-       Plasenta letak rendah
-       Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
-       Kesempitan panggul
-       Deformitas tulang panggul
-       Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2.        Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
-            Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
-            Hedrosefalus atau anesefalus
-            Kehamilan kembar
-            Hidroamnion atau aligohidromion
-            Prematuritas (Manuaba, 1998)
-             
2.2.3        Gejala
1.    Pergerakan anak terasa oleh ibu di bagian perut bawah pusat dan ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2.    Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3.    Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan, di atas simpisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak (bokong).
4.    Bunyi jantung anak terdengar pada punggung anak setinggi pusat.

2.2.4        Patofisiologi
1.    Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi.
2.    Plasenta previa : Menghalangi kepala turun ke panggul
3.    Panggul sempit : kepala sulit untuk menyesuaikan dengan jalan lahir

2.2.5        Klasifikasi
a.         Letak bokong (frank breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas
b.        Letak sungsang sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna)
c.         Letak sungsang tidak sempurna (incomplete breech)
Adalah letak sempurna dimana selain bokong bagian yang terendah adalah juga kaki atau lutut, terdiri dari :
-       Kedua kaki      : letak kaki sempurna
-       Satu kaki         : letak kaki tidak sempurna
-       Kedua lutut     : letak lutut sempurna
-       Satu lutut         : letak lutut tidak sempuna
d.        Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
-       Sakrum kiri depan
-       Sakrum kanan depan
-       Sakrum kiri belakang
-       Sakrum kanan belakang




2.2.6        Diagnosis
1.    Pemeriksaan abdominal
Biasanya dengan perasat Leopold I, dibagian fundus teraba keras, bulat, dan dapat diraba dengan ballotemen sudah menempati bagian fundus uteri. Perasat Leopold II, menunjukkan punggung sudah berada pada satu sisi abdomen dan bagian – bagian kecil berada pada sisi yang lain. Pada perasat Leopold III, bila engagement belum terjadi - diameter intertrokanterika panggul janin belum melewati pintu atas panggul – bokong janin masih dapat digerakkan diatas pintu atas panggul. Setelah terjadi engagement, perasat Leopold IV menunjukkan posisi bokong yang mapan di bawah simpisis. Suara jantung janin biasanya terdengar paling keras pada daerah sedikit di umbilicus, sedangkan bila telah terjadi engagement kepala janin, suara jantung terdengan paling keras di bawah umbilicus.
2. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus
3. Pemeriksaan vaginal
a.    Bagian terendah teraba tinggi
b.    Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.
c.    Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
d.   Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan    teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras.
e.    Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter obligua kanan.
4.    Pemeriksaan Sinar X
USG idealnya digunakan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan bila mungkin, untuk mengidentifikasi ‘adanya anomaly janin, Bruck dan Sherer (1997) menggunakan USG intrapartum untuk mendeteksi leiomioma besar pada segmen bawah uterus. Apabila persalinan direncanakan dengan seksio sesarea, pemeriksaan sinar X tidak diindikasikan. Namun bila dipertimbangkan untuk melahirkan pervaginam, tipe presentasi bokong merupakan hal yang penting diperhatikan. Paparan radiasi dapat sangat dikurangi dengan pelvimetri CT Scan (kopelman dkk.,1986).  
Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan seperti hydrocephalus.

2.2.7        Penatalaksanaan
1.        Sikap sewaktu hamil
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah letak janin dengan versi luar. Tujuanya adalah untuk merubah letak menjadi letak kepala. Hal ini dilakukan pada primi dengan kehamilan 34 minggu, sedangkan multi dengan usia kehamilan 36 minggu,dan tidak ada panggul sempit, gemeli, atau plesenta previa. Semua itu dilakukan dengan syarat :
a.    Pembukaan kurang dari 5 cm
b.    Ketuban masih ada / utuh
c.    Bokong belum turun atau masuk p.a.p
2.        Tehnik
a.    Lebih dahulu bokong lepaskan dari p.a.p dan ibu berada dalam posisi trendelenburg
b.    Tangan kiri letakkan dikepala dan tangan kanan pada bokong.
c.    Putar kearah muka atau perut janin.
d.   Lalu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan di kepala.
e.    Setelah berhasil, pasang gurita, observasi tensi, DJJ, serta keluhan.

2.2.8        Penyulit
Pada persentasi bokong persisten, peningkatan frekuensi penyulit berikut ini dapat diperkirakan:
a.     Morbiditas dan mortalitasperinatal akibat pelahiran yang sulit.
b.    Berat lahir rendah pada pelahiran preterm, pertumbuhan terhambat, atau keduanya.
c.     Prolab tali pusat
d.    Plasenta previa
e.     Anomali janin, neonatus dan bayi.
f.     Anomaly dan tumor uterus
g.    Janin multiple.
h.    Intervensi operatif, terutama secsio sesarea.

2.3    Konsep Dasar Asuhan Kebidanan menurut Hellen Varney.
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalahan dalam bidang pengetahuan. Dalam pemberian asuhan kebidanan pada klien bidan menggunakan metode pendekatan permasalahan pencegahan yang difokuskan pada proses sistematis dan analisis dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan tujuh langkah Varney yaitu :
2.3.1                    Pengkajian
Adalah suatu pengumpulan data lengkap untuk mengawasi keadaan kondisi pasien, anamnesa.
A.      Data subjektif
Diperoleh dari anamnesa dan Tanya jawab secara langsung dengan pasien atau dengan orang yang mengerti dan tahu tentang keadaan pasien. Data ini meliputi :
1.    Identitas / biodata
Nama          : Agar dapat mengenal pasien serta untuk membedakan antara pasien yang lain
Umur          : Untuk mengetahui apakah pasien resiko tinggi atau tidak, dan menyesuaikan
terapi yang diberikan.
Suku/bangsa: Untuk mengetahui kebiasaan pasien
Agama        : Untuk memberikan bimbingan spiritual pasien pada saat dibutuhkan.
Pendidikan : Sangat penting karena berkenaan dengan memberikan motivasi dan
pendidikan kesehatan dapat diterima pasien sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Pekerjaan    : Untuk mengetahui tingkat social ekonimi pasien.
Alamat        : Memudahkan untuk menghubungi sewaktu – waktu, dan untuk mengetahui
lingkungan tempat tinggal pasien.
2.    Keluhan utama
Klien dengan kehamilan letak sungsang biasanya mengeluh terasa sesak dan pergerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah.
3.    Riwayat menstruasi
Memberikan kesan tentang faal alat kandungan, teratur tidaknya menstruasi, siklus, HPHT untuk mengetahu tafsiran persalinan.
4.    Riwayat kehamilan yang lalu
Untuk mengetahui status kesehatan dan status obstetric dan kehamilan ibu, apakah pasien sudah pernah hamil, hamil yang keberapa, keluhan masa hamil, dan apakah pasien pernah mengalami kehamilan sungsang atau tidak.
5.    Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui berapa usia kehamilan sekarang, kapan merasakan gerakan janin, berapa kali pasien periksa kehamilan, dan ststus TT pasien.
6.    Riwayat kesehatan
Untuk mengetahui apakah ibu atau keluarga sedand atau pernah menderita penyakir menurun, menular, maupun menahun.
7.    Riwayat psikososial
Klien merasa cemas dengan keadaannya
8.    Pola kebiasan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola istirahat, nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, personal hygiene, pola seksual.
B.    Data Obyektif
Diperoleh langsung melalui pemeriksaan meliputi :
1.    Pemeriksaan Umum, meliputi :
-       Kesadaran                 : Composmentis
-       Keadaan Umum        : Baik
-       TB / BB                    : 150cm /68 Kg
-       TD                             : 110/70 mmHg
-       Suhu                          : 36,50C
-       Respirasi                   : 26 x/menit
2.    Pemeriksaan Fisik
a.    Inspeksi
Kepala               : keadaan kulit kepala, bersih, rontok
Wajah                : apakah ada cloasma, odema, anemis
Mulut                 : bibir kering atau tidak, apakah ada stomatitis, caries atau tidak
Leher                 : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, vena jugularis
Payudara            : simetris, menonjol, hyperpigmentasi areola
Abdomen           : apakah ada bekas jahitan SC, striae, linea dan pembesaran
Vulva                 : Warna, keluaran, varices, oedema
Anus                  : Ada hemoroid atau tidak
Ekstrimitas         : apakah ada varices, oedema atau tidak
b.    Palpasi
TFU                   : MC Donald
Leopold I           : bagian apa yang ada di fundus (kepala)
Leopold II         : menetukan bagian apa yang ada di samping kanan dan kiri perut
ibu.(punggung dan ekstremitas)
Leopold III        : bagian terendah janin (bokong)
Leopold IV        : bokong belum  masuk PAP
-   Auskutasi
DJJ         : normalnya 120 – 160 kali permenit
-   Perkusi   : untuk mengetahui reflex patella pada ekstremitas bawah kiri dan kanan.
3.        Pemeriksaan penunjang
-       Pemeriksaan laboratorium
-       Pemeriksaan USG
-       Pemeriksaan BOF

2.3.2   Interprestasi data dan Diagnosa
Yaitu menentukan diagnosa atau masalah, langkah ini di kembangkan dalam identifikasi yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa
DX      : GIP00000 UK 32 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letsu, puki, kesan panggul
normal, keadaan ibu dan janin baik.
DS       : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 8 bulan
dan ibu mengeluh sesak
DO      : Keadaan umum         : baik
Tekanan darah          : 110/70 mmHg
Suhu                          : 36,50C
Respirasi                   : 26 x/menit
Nadi                          : 80 x/menit
Palpasi
TFU              : 30 cm
Leopold I      : Teraba kepala
Leopold II    : Puki
Leopold III   : Teraba bokong
Leopols IV    : Bagian terendah janin belum masuk PAP
Auskultasi
DJJ    : (+) teratur 140 x/menit di pungtum maksimum kuadran lateral di atas pusat kiri ibu.
Masalah: Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Timbulnya ketidak nyamanan ibu saat bernafas
Kebutuhan: Beri dukungan emosional pada ibu
Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas yang berat

2.3.3        Identifikasi Diagnosa Potensial
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa masalah yang telah ada yang kemungkinan akan menjadi lebih parah yaitu kemungkinan terjadi rupture perineum pada ibu, distosia, hipoksia pada janin dan persalinan yang lama pada saat persalinan nantinya. Sehingga harus ditangani dan diantisipasi.

2.3.4        Identifikasi Diagnosa dan Kebutuhan Segera
Perlunya tindakan segera yang sifatnya berkekinambungan dari proses penatalaksanaannya. Identifikasi kebutuhan segera meliputi perbaikan keadaan umum ibu dan kolaborasi dengan Dokter SPOG, dengan melakukan versi luar, persalinan spontan (spontan brach), manual aid, ekstraksi sungsang, dan seksio sesaria. Data-data baru di kumpulkan dan di evaluasi supaya baik ada situasi yang gawat, bidan bisa bertindak segera, kemudian kolaborasi maupun konsultasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

2.3.5        Intervensi / perancanaan
a.    Jalin komunikasi terapiutik dengan klien
b.    Lakukan pemeriksaan fisik
c.    Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
d.   Berikan informe consent kepada klien
e.    Ajarkan ibu untuk melakukan gerakan – gerakan yang sekiranya bisa merubah posisi letak (gerakan seperti sujud pada waktu sholat) atau senam hamil
f.     Beritahu ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi

2.3.6        Implementasi / pelaksanaan
Langkah ini berisi tentang asuhan yang telah di uraikan pada intervensi di laksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaannya di lakukan oleh bidan keseluruhan maupun sebagian di laksanakan oleh tenaga kesehatan lainnya. Pelaksanaan tidak selalu di ucapkan dalam waktu singkat, efektif, berkualitas dan profesional.


2.3.7        Evaluasi
Merupakan langkah akhir untuk mengevaluasi dari pelayanan yang telah diberikan kepada klien apakah benar – benar sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan pasein, apakah pelayanan yang telah kita berikan berjalan dengan baik sesuai harapan. Evaluasi ini berisi SOAP :
S     :  Apakah klien sudah mengerti dan faham dengan penjelasan yang telah di sampaikan
oleh Bidan dan Dokter.
O    : Apakah klien bisa mengambil kesimpulan dari apa yang telah di jelaskan oleh Bidan
dan Dokter dan bisa mengulang kembali.
A    : G1IIP2001 UK 36 minggu tunggal, hidup, intrauterin, letsu, puki, kesan panggul normal,
keadan ibu dan janin baik.
P     : Follow up 2 minggu lagi

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1    Pengumpulan Data
A.      Data Subyektif
Tanggal           : 14 April 2014            Jam: 17.30 WIB         Oleh : Nur Hidayati
1.    Identitas
Nama klien      : Ny “A
Umur               : 37 th
Bangsa/Suku   : Indonesia/Jawa
Agama             : Islam
Pendidikan      : SMP
Pekerjaan         : -
No. Register    :
Nama Suami     : Tn “N
Umur                : 38 th
Bangsa/Suku    : Indonesia /Jawa
Agama              : Islam
Pendidikan       : SMP
Pekerjaan          : Swasta
Alamat              : 

2.    Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ke-3 dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat Menstruasi
Siklus menstruasi : ± 28 hari
  Lama                    : ± 7 hari
 Warna                   : Merah
 Bau                       : Anyir
Menarche       : 13 th
Dysminoroe   : tidak
HPHT            : 28-08-2013
TP                  : 05-06-2014


4.    Riwayat Kesehatan kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No
Suami ke-
UK
Jns Pers
Penol
Penyul
BB
Jns Kel.
M/H
Meneteki
KB
1.
2.
3.



9 bln
7 bln
Hamil
Spt
Spt
Ini
Bidan
dokter
-
-
2,9kg
2,5th




5.    Riwayat kehamilan ini / ANC / TT
Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ke-3 dengan usia kehamilan 8 bulan. Ibu mengatakan gerakan bayinya sudah mulai dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan dan ibu biasanya periksa kehamilannya di bidan 6x, ibu juga sudah TT lengkap, ibu biasanya merasakan gerakan janinya di perut bagian atas. Keluhan-keluhan selama hamil ini :
·      Trimester I       : ibu merasa mual muntah sehingga nafsu makan menurun
·      Trimester II     : ibu merasa cepat lelah
·      Trimester III    : ibu sering BAK, nafas agak sesak dan batuk pilek
·      Materi penyuluhan yang didapat : nutrisi, istirahat, personal hygiene, aktivitas.
6.    Riwayat kesehatan
-          Riwayat penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Asma, DM maupun riwayat hipertensi.
-          Riwayat penyakit keluarga atau keturunan
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita suatu penyakit apapun, baik yang menular, menurun, maupun menahun.
-          Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil ini tidak pernah minum jamu – jamuan atau obat-obatan selain obat dari bidan dan dokter.
7.    Riwayat psikososial
Kehamilan ini sangat diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga, dan sangat ditunggu – tunggu
8.    Pola kehidupan sehari – hari
Pola
Sebelum
Selama
Nutrisi


Eliminasi

Aktivitas
Istirahat


Personal hygiene

Seksual
Makan 2 – 3 kali / hari, teratur, porsi sedang, dan minum 6-7 gelas/hari.
BAB 1x/hari pada pagi hari dan BAK 4-5 x/hari
Aktivitas seperti biasa.
Istirahat cukup, tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 8 jam

Mandi 2x/hari pagi dan sore, ganti baju dan celana dalam sehabis mandi
Melakukan hubungan seksual 1 minggu 2x
Makn 3 – 4 kali / hari, teratur, porsi sedang kadang ditambah buah dan lebih banyak minum.
BAK lebih sering dan BAB 1x/hari.
Aktivitas agak berkurang
Tidur malam cukup, tapi kadang terbangun untuk BAK, istirahat siang cukup ± 1 jam.
Mandi seperti biasa tapi lebih sering ganti celana dalam.

Melakukan hubungan seksual 1 minggu 1x

B.  Data Obyektif
1.    Pemeriksaan umum
Kesadaran          : Composmentis
KU                     : Baik
TB/BB               :154 cm / 85 kg
Tensi / Nadi / R  : 110/70 mmHg, 80x/mnt, 24x/menit
2.    Pemeriksaan Kehamilan
a.    Inspeksi / Fisik
Rambut         : Warna hitam, bersih, tidak rontok, keriting
Muka
-       Cloasma Gravidarum  : Tidak ada
-       Conjungtiva                 : Merah muda tidak ada tanda anemis
-       Sklera                          : Putih, tidak ada tanda icterus
Leher
-     Pembesaran                 : Tidak ada pembesaran, kelenjar tyroid, limfe
dan vena jugularis.
-     Struma                         : Tidak ada
Dada                                     : Simetris
Payudara
-       Bentuk                         : Simetris
-       Areola                          : Hiperpigmentasi
-       Putting susu                 : Menonjol
-       Keluaran                      : Belum ada colostrums
-       Tidak terdapat benjolan abnormal
Perut
-       Striae                           : Tidak ada
-       Linea                           : Nigra (Hiperpigmentasi)
-       Pembesaran                 : Sesuai dengan usia kehamilan
-       Luka bekas operasi      : Tidak ada
Vulva
-       Warna                          : Tidak di kaji
-       Luka parut                   : Tidak di kaji
-       Keluaran                      : Tidak di kaji
-       Varices                                    : Tidak di kaji
-       Odema                         : Tidak di kaji
Anus                                    : Tidak dikaji
Ekstremitas atas / bawah     
-       Varices                        : Tidak ada
-       odema                                      : Tidak ada
b.    Palpasi
TFU              : 30 cm
Leoplold I     : Bagian atas fundus teraba keras, bulat dan melenting
(kepala)
Leoplold II   : Pada samping kiri uterus atau perut ibu teraba keras, datar, 
dan memanjang seperti papan
Leoplold III  : Pada fundus teraba lunak, besar, dan tidak melenting
(bokong) Bokong belum masuk PAP
Leoplold IV  : Tidak di kaji
TBJ               : (30 cm – 12) x 155 : 2790
c.    Auskultasi
DJJ                : (+)  teratur 154 x/menit
d.   Perkusi
Refleks patella: + / +
3.      Pemeriksaan Obstetrik
Ukuran panggul luar
-       Distantia spinarum    : tidak di kaji
-       Distantia cristarum    : tidak di kaji
-       Boudeloque              : tidak di kaji
-       Lingkar panggul        : tidak di kaji
4.      Pemeriksaan Penunjang
HB      : 13,0 gram %
GDA   : 120 mg/dl
Gol.dar: O
USG   : -
3.2    Interprestasi Data / Diagnosa
DX      : GIIIP2001UK 36 minggu tumggal, hidup, letsu, puki, intrauterin, kesan
Jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.
DS       : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke-3 dengan usia kehamilan 8
bulan dan ibu mengeluh batuk pilek.
DO      : T        : 110/70 mmHg
N       : 80 x/mnt
R       : 24 x/menit
Kesadaran     : Composmentis
KU                : Baik
Palpasi           : TFU               : 30 cm
Leopold I      : Teraba kepala
Leopold II     : Teraba punggung kiri (puki)
Leopold III   : Teraba bokong
Leopold IV   : tidak di kaji
Auskultasi     : DJJ                : (+) teratur 140 x/menit
Masalah           : Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Timbulnya ketidak nyamanan ibu saat bernafas
Kebutuhan      : Beri dukungan emosional pada ibu
Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas yang berat
Anjurkan ibu untuk nungging seperti orang sujud dan mengikuti senam hamil

3.2    Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
-        Hipoksia pada janin
-        Persalinan yang lama

3.3  Identifikasi Tindakan Segera / Kolaborasi
-        Kolaborasi dengan Dokter SPOG

3.5 Intervensi / Perencanaan
DX      : GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letsu puki intrauterin kesan panggul normal
keadaan ibun dan janin baik.
Tujuan : Setelah di lakukan asuhan kebidanan selama ± 10 menit diharapkan
keadaan ibu dan janin baik, rasa cemas berkurang  dan ibu dapat faham dengan apa yang telah di jelaskan oleh petugas kesehatan.
Kriteria : Keadaan ibu dan janin baik
Ibu faham dengan penjelasan petugas kesehatan

No
Intervensi
Rasional
1.

2.
3.

4.



5.


6.
Jalin komunikasi terapiutik dengan klien
Lakukan pemeriksaan fisik
Jelaskan hasil memeriksaan kepada klien
Ajarkan ibu untuk melakukan gerakan – gerakan yang sekiranya bisa merubah posisi letak (gerakan seperti sujud pada waktu sholat)
Jelaskan tentang tanda-tanda persalinan
Anjurkan klien untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi
-    Klien kooperatif dengan petugas kesehatan.

-    Mengetahui kondisi klien
-    Klien mengetahui tentang kondisinya

-    Memungkinkan bayi untuk rotasi sehingga berubah jadi letak kepala


-    Jika di ketahui tanda-tanda persalinan klien dapat segera pergi ke pelayanan kesehatan
-    Untuk memantau kehamilan dan posisi janin

3.6 Implementasi
Tgl/jam
Pelaksaan
15 April 2014/17.40 WIB
1.    Menjalin komunikasi terapiutik dengan klien agar klien kooperatif dengan petugas kesehatan
2.    Melakukan pemeriksan fisik
3.    Menjelaskan kepada klien tentang hasil pemeriksaan bahwa bayinya mengalami letak sungsang
4.    Mengajarkan klien untuk melakukan gerakan-gerakan yang sekiranya bisa merubah posisi letak menjadi letak kepala (seperti orang sujud) yaitu melakukan posisi kneechest di rumah yaitu seperti orang sujud, dada menempel di lantai, dilakkan secara teratur selama 5 menit. Sehari dilakukan 2 kali baik siang dan malam
5.    Menjelaskan tanda-tanda persalinan:
-          Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki PAP terutama pada primigravida
-          Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
-          Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
-          Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi  lemah dari uterus, kadang-kadang di sebut “false labor pains”
-          Servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bias bercampur darah (bloody show)
6.      Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika sewaktu-waktu jika ada keluhan

3.7  Evaluasi
Tanggal           : 15 April 2014                           Jam   : 17. 45 WIB
S          : Ibu mengatakan bahwa sudah mengerti dan paham dengan apa yang
sudah dijelaskan oleh petugas kesehatan
O         : Ibu dapat mengambil kesimpulan dan bisa menjelaskan kembali dari apa
yang telah di jelaskan oleh petugas kesehatan
A         : GIIIP2001 UK 36 minggu T/H letsu puki intrauterin kesan jalan lahir
normal keadaan ibun dan janin baik.

P          : Beri HE kepada ibu tentang :
-       Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
-       Personal hygine
-       Nutrisi
Berikan terapi :
-       Thiamin 1x1 pagi
-       Etabion 1x1 pagi
Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu tanggal 29 April 2014 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan


 BAB 4
PENUTUP
4.1    Kesimpulan
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong dibawah. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk menentukan diagnosa adalah pemeriksaan palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam, pemeriksaan foto rongsen.
Dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, baik pada ibu maupun bayi dengan kehamilan presentasi bokong, maka diupayakan beberapa usaha untuk menghindari terjadinya persalinan dengan bayi presentasi bokong, salah satu diantaranya adalah dengan cara knee-chest position.
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang di lapangan mempunyai beberapa kesamaan yang tidak jauh baik itu dalam pengertian kehamilan resiko tinggi dengan letak sungsang maupun penanganan selama hamil dan planning persalinannya.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terendah janin (Manuaba, 2008).
Dalam pembuatan asuhan kebidanan ini adalah  menggunakan 7 langkah Varney manajemen  ini dapat digunakan sebagai pendekatan mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi.

4.2    Saran
1.    Bagi Mahasiswa
Di harapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara ilmu pemgetahuan, ketrampilan, logika, dan ilmiah dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
2.    Bagi Petugas dan Lahan Praktek
Bidan hendaknya mempunyai kemampuan, ketrampilan, kecermatan dan ketelitian dalam mengkaji atau mengamati masalah yang terjadi dengan klien. Selain itu perlu di tunjang dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan. Sedangkan untuk lahan praktek dapat meningkatkan kualitas pelayanan sumber daya manusia (SDM) serta dapat mengfungsikan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat pelayanaan praktek.
3.    Bagi Institusi Pendidikan
Di harapkan dapat lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa tidak hanya pada saat belajaar di kampus, namun juga dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari literature materi. Dan bimbingan praktik yang lebih intensif.

DAFTAR PUSTAKA

FKUI. 2001. Kapita selekta jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius
I Gede Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana, EGC : Jakarta
Muchtar, Prof. Dr. Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
Muchtar, Prof. Dr. Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono.2006. Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : yayasan Bina Pustaka






Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...