2.1
Konsep Dasar Remaja
2.1.1
Pengertian remaja
Masa
remaja dalam perjalanan hidup kita adalah suatu periode transisi yang memiliki
rentang dari masa kanak-kanak yang bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian
tanggung jawab pada masa dewasa. Remaja secara umum dianggap mencakup individu
berusia antara 10 sampai 19 tahun, sehingga kesehatan reproduksi remaja
memperhatikan kebutuhan fisik, sosial dan emosional kaum muda (Glasier, 2005 :
230).
2.1.2
Pembagian masa remaja
Masa
remaja dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1.
Usia remaja awal (10-12 tahun)
Ciri perkembangan remaja awal :
a.
Cemas terhadap penampilan perkembangan fisik :
Remaja sangat memperhatikan dirinya dan sering bercermin, kadang-kadang jerawat satupun menjadi masalah.
b.
Perubahan hormonal :
Terjadi perubahan perilaku, misalnya anak yang tadinya baik dan penurut menjadi lebih agresif. Baik pada pria maupun pada wanita mulai timbul jerawat.
c.
Ingin kebebasan sebagai seorang individu :
Mulai melepaskan diri dari ikatan keluarga. Membentuk cara berpakaian, berbicara dan berpenampilan sendiri dalam rangka usaha untuk membentuk identitas diri. Hal ini kadang-kadang sulit diterima orang tua.
d.
Mulai tidak patuh terhadap peraturan orang tua dan
ingin lebih bebas :
Orang tua perlu berhati-hati dalam mengatasi hal ini dan perlu membina yang lebih dekat dengan remaja. Harus ada keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dan peraturan yang harus dipatuhi oleh remaja.
e.
Teman menjadi amat penting :
Ingin lebih dekat dengan teman sebaya dan membentuk ciri remaja misalnya cara berpakaian, model rambut dan menyenangi jenis musik yang sama.
f.
Butuh rasa kebersamaan dalam kelompok :
Remaja putra membentuk “gang” dan remaja putri mempunyai satu atau dua orang sahabat karib. Remaja tersebut mulai mengritik orang tua.
g.
Menuntut keadilan yang bertitik tolak dari sisi remaja
:
Mungkin menjadi tidak bertoleran, sulit berkompromi, sering pula iri hati terhadap saudara. Kadang-kadang mulai melawan otoritas sekolah.
2.
Usia remaja pertengahan (13-15 tahun)
Ciri perkembangan remaja pertengahan :
a.
Bersifat lebih sabar dan toleran, serta dapat menerima
pendapat orang lain walaupun berbeda dengan pendapat remaja itu.
b.
Belajar berfikir secara independen dan membuat
keputusan sendiri. mereka menolak campur tangan dan pengendalian orang tua
terhadap kehidupan mereka. Pengaruh teman sebayanya semakin berkurang. Seaiknya
orang tua jangan terlalu mengendalikan, tapi
perlu memberikan kepercayaan kepada anak.
c.
Terus menerus bereksperimen mencari citra diri yang
cocok bagi mereka. Cara berpakaian, model rambut, sikap dan pendapat mereka
dapat seringkali berubah. Orang tua sering menjadi cemas dan takut hal ini akan
menetap.
d.
Remaja butuh pengalaman baru dan sering berperilaku
yang berisiko tinggi. Mereka mulai merokok, minum alkohol dan menggunakan
obat-obatan. Orang tua perlu meberi contoh yang baik dan memberi batasan
terhadap perilaku remaja.
e.
Lebih bersosialisasi dan tidak pemalu lagi.
f.
Mulai membentuk nilai dan moral yang cocok dengan
mereka. Mereka mulai mempertanyakan nilai yang diterima dari orang tua. Hal ini dapat menjadi masalah, bila
remaja menolak sikap yang dijunjung tinggi oleh keluarga.
g.
Mulai lebih akrab dengan teman dan agak menjauh dari
keluarga.
h.
Mulai membina hubungan dengan lawan jenis. Mereka
butuh kerahasiaan. Orang tua seringkali cemas terhadap keselamatan anak.
i.
Cara berfikir sudah lebih luas dan timbul keinginan
untuk mengetahui tentang dunia ini. Mampu berfikir abstrak dan hipotesis. Mulai
mengadakan diskusi dan debat.
j.
Sangat tertarik terhadap kesenian seperti musik atau
seni lukis. Hal ini dapat menyebabkan terabainya pelajaran sekolah.
k.
Ingin berpergian sendiri, mengikuti kegiatan seperti
mendaki gunung atau surfing.
3.
Usia remaja akhir (16-19 tahun)
a.
Remaja bersifat idealistik dan berusaha mendapatkan
keadaan sosial atau politik yang akan mereka anut. Hal ini sering bertentangan
dengan orang tua.
b.
Melibatkan diri dengan kehidupan, pekerjaan dan
hubungan diluar keluarga. Mereka lebih senang pergi dengan kawan daripada
berlibur dengan keluarga. Orang tua yang selalu melindungi anak akan
mengakibatkan friksi dengan anak.
c.
Mempersiapkan diri untuk mencari kebebasan secara
finansial atau emosional.
Kecemasan
atau ketidakpastian tentang masa depan dapat dilampiaskan dengan marah, percaya
diri dan self esteem. Orang tua masih
memdukung secara finansial walaupun remaja tersebut sudah tidak tergantung lagi
secara emosional pada orang tua.
d.
Menjadi lebih mampu membina hubungan dengan lawan
jenis dan menghabiskan waktunya lebih banyak dengan teman. Orang tua sering
cemas tentang hubungan yang terlalu dini dan serius yang mungkin mengganggu
sekolah.
e.
Siap menjadi independen, mungkin ingin meninggalkan
keluarga dan menemukan tempatnya sendiri.
f.
Merasa sebagai orang dewasa yang sepadan dengan
keluarganya, bahkan dalam hal tertentu merasa lebih berpengalaman daripada orang tua nya.
(Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur, 2005 : 37-39).
2.1.3
Pertumbuhan Fisik Pada Remaja
Yang
spesifik pada pertumbuhan fisik baik laki-laki maupun wanita remaja kecepatan
tumbuhnya. Pada saat ini, pertumbuhan tinggi badan (linear) amat cepat. Selama
hidup manusia mengalami dua masa pertumbuhan cepat (Growth Spurt) yaitu
pada masa bayi dan masa pubertas. Perbedaan fisik laki-laki dan wanita adalah
pada pertumbuhan organ reproduksi yang berdampak pada diproduksinya hormon
wanita dan laki-laki. Penampilan yang berbeda dan bentuk tubuh akibat
berkembangnya tanda seks sekunder (payudara, bulu pubis, jakun).
Untuk
melihat perbedaan antara remaja pria dan wanita secara biologis, dapat terlihat
dari dua segi anatomis dan faal. Secara anatomis berarti kita melihat dari
bentuk dan susunan tubuh, sedangkan segi faal berarti melihat dari fungsi
alat-alat tubuh. Secara awam kita dapat membedakan antara remaja pria dan
wanita dari bentuk tubuh yaitu pria pada umumnya mempunyai bahu lebih bidang dibanding
wanita, pinggul lebih kecil, otot-otot yang lebih berbentuk dan besar,
sedangkan pada wanita yang lebih menonjol adalah pertumbuhan payudara yang
lebih besar, pinggul lebih besar, otot-otot yang lebih halus. Perbedaan lain
adalah alat kelamin yang dipunyai atau disebut sebagai alat reproduksi. Pada
saat pubertas terjadi perubahan fisik yang bermakna sampai pubertas berakhir
dan berhenti pada saat dewasa, keadaan ini terjadi pada semua remaja normal.
Yang bervariasi adalah awal mulainya. Mungkin ada remaja yang sudah mulai
tumbuh kumis tipis sedangkan yang lain belum. Hal ini adalah variasi normal
perkembangan. Seringkali keterlambatan perkembanagn dibanding teman sebaya
menjadikan remaja risau. Akan tetapi bila tidak terlalu jauh dengan temannya masih
bisa dianggap normal dan dalam waktu yang tidak lama akan dapat mengejar
ketinggalan pertumbuhan tersebut. Harus diingat bahwa seorang anak berkembang
pada saat yang berbeda dan dengan kecepatan yang berbeda pula, mungkin seorang
anak sudah masak saat usia 15 tahun, sedang yang seorang baru saja memulai
proses pubertasnya.
(Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur, 2005 : 12-13).