Thursday 26 November 2020

SOP PERAWATAN PAYUDARA

 


LOGO STIKES

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP) PERAWATAN PAYUDARA

PROTAB

No. dokumen :

No. Revisi : -

Halaman :

Tanggal terbit :

24 November 2011

Ditetapkan

Ketua STIKES 

Pengertian

Suatu tindakan dengan melakukan beberapa pemijatan, menjaga kebersihan serta tindakan-tindakan pada payudara, sehingga tidak mengalami kesulitan pada masa menyusui.

Tujuan

1.      Memelihara kebersihan payudara

2.      Melenturkan dan menguatkan putting

3.      Mempelancar pengeluaran ASI

Indikasi

1.      Klien hamil trisemester ke-3

2.      Klien nifas

Petugas

Perawat

Persiapan Alat

1.      baby oli/ minyak kelapa

2.      Kapas secukupnya

3.      Waslap, 2 buah

4.      Handuk bersih, 2 buah

5.      Bengkok

6.      2 baskom berisi air (hangat dan dingin)

7.      BH yang bersih dan terbuat dari katun

Persiapan Klien

1.      KIE

2.      posisikan pasien pada posisi yang nyaman dan aman

Persiapan Lingkungan

1.      menjaga privasi klien

2.      pencahayaan yang cukup

prosedur

1.         cuci tangan di air mengalir kemudian keringkan dengan handuk

2.         Ibu duduk bersandar.

3.         Pakaian atas dibuka.

4.         Handuk diletakkan di bawah payudara.

5.         Kapas dibasahi dengan kapas alcohol.

6.         Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak/baby oil selama 3-5 menit.

7.         Kapas digosokkan disekitar putting susu untuk mengangkat kotoran kemudian kedua tangan dibasahi dengan baby oil.

8.         Lakukan pemijatan.

Langkah-langkah Pijat Payudara Cara-cara pemijatan payudara:

1.      Tuangkan minyak secukupnya.

2.      Kedua telapak tangan berada diantara kedua belah tangan payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan.

3.      Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah puting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan. Dilakukan sebanyak 30 kali.

4.      Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu, setiap payudara 2 kali gerakan.

5.      Pengompresan
Kompreslah kedua payudara dengan waslap hangat secara bergantian dengan waslap dingin selama 5 menit, sekalian untuk
membersihkan payudara dari minyak/baby oil.

Perawatan Puting Susu
1. Puting Susu Normal (Menonjol)
Dilakukan pada trimester terakhir kehamilan
Caranya:
- Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama 5 menit agar kotoran disekitar puting susu terangkat.
- Ibu jari dan telunjuk diolesi dengan minyak kemudian diletakkan pada puting susu. Dilakukan gerakan memutar ke arah dalam 30 kali putaran untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu.
- Gunakan handuk yang kasar setiap kali membersihkan payudara agar otot payudara menjadi kuat.

2. Puting Susu Datar Atau Masuk
Caranya:
- Kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan puting susu kemudian secara perlahan-lahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar menjauhi puting susu.
- Kedua ibu jari diletakkan di atas dan di bawah puting susu, kemudian secara perlahan-lahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar menjauhi puting susu.

Wednesday 25 November 2020

SOP APN 58 LANGKAH

 

LOGO STIKES

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP)

PROSEDUR PERSALINAN NORMAL 58 LANGKAH

PROTAB

No.Dokumen : 53

No. Revisi : -

Halaman :1-2

Tanggal terbit :

Ditetapkan

Ketua STIKES

Pengertian

Suatu metode untuk membantu persalinan secara normal

indikasi

Pada pasien dengan dengan persalinan normal

Tujuan

-          Untuk rehidrasi

-          Untuk tranfusi darah

-          Untuk pemasukan obat melalui vena

Petugas

Perawat

Pengkajian

Kaji keadaan umum klien

Persiapan klien

-          Beritahu tentang tindakan yang akan dilakukan

-          Jaga prifasi klien

-          Mengatur posisi pasien

Persiapan alat

·         Yang ada dalam partuset(bak instrument)

1.      Hanskun 2 pasang

2.      Gunting episiotomy(perineum) 1

3.      Gunting tali pusat 1

4.      Klem arteri 2

5.      Tali untuk pengikat tali pusat

6.      ½ koker

7.      Spuit 3cc: untuk oksitoksin

         5 cc: untuk lidokain

·         Yang di luar

1.      Korentang

2.      Tensi meter

3.      Stetoskop

4.      Thermometer

5.      Celemek

6.      Funduskup

7.      Handuk 2

8.      Jarik atau saarung

9.      Baju bayi

10.  Topi bayi

11.  Bengkok 2

12.  Kapas DTT

13.  Kasa dept

14.  Bak berisi larutan klorin

15.  Bak sampah2

16.  Patograf

·         Obat :

1.      Oksitoksin 10 unit (ampul)

2.      Lidokain

3.      Vit k (IM)

4.      Tetes mata tetra siklin

5.      Imunisasi hepatitis B

Prosedur

a.      Melihat Tanda Dan Gejala Kala Dua

1.      Mengamati tanda dan gejala kala dua:

-          Ibu mempunyai keinginan untuk meneran

-          Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat

-          Perineum menonjol

-          Vulva vagina dan spingter anal membuka

b.      Menyiapkan Pertolongan Persalinan

2.      Memastikan perlengkapan , bahan dan obat eesensial siap di gunakan. Mematahkan sampul oksigen 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.

3.      Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih

4.      Melepaskan semua perhiasan yang di pakai di bawah siku. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih

5.      Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk semua pemeriksaan dalam

6.      Mengisap oksitoksin 10 unit kedalam tabung suntik ( dengan memakai sarung tangan desinfeksi tinggi atau steril) dan meletakkanya kembali di partus set / wadah DTT atau steril tanpa mengkotaminasi tabung suntik

c.       Memastikan Pembukaan Lengkap Dan Keadaan Janin Baik

7.      Membersihkan vulva dan perineum, menyekatnya dengan hati-hati dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah di basahi air desinfeksi tingkat tinggi, jika mulut vagina, perineum atau anus terkonta minasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari depan kebelakang. Membuang  kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan tersedut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi

8.      Dengan menggunakan teknik aseptic melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap

-          Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi. 

9.      Mendekontaminasikan sarung tangandengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

(Mencuci tangan seperti diatas)

10.  Memeriksa denyut jantung janin DJJ setelah kontraksi berahir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100-180 kali per menit)

-          Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidaknormal

-          Mendokumentasi hasil- hasil pemeriksaan dalam DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainya pada patograf

d.      Menyiapkan Ibu Dan Keluarga Untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran  

11.  Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya

-          Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran

-          Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan - temuan

-          Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan member semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran

12.  Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa aman)

13.  Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran :

-           Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk meneran

-          Mendukung dan member semangat atas usaha ibu untuk meneran

-          Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihanya ( tidak meminta ibu berbaring terlentang)

-          Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kondisi

-          Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan member semangat pada ibu

-          Menganjurkan hidrasi peroral

-          Menilai DJJ setiap 5 menit

-          Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120  menit (2jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit (1jam) untuk ibu multipara, merujuk segera

Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran

-          Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit menganjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak kontraksi tersebut dan beristirahat di antara kontraksi

-          Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera

e.       Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

14.  Jika kepala bayi telah terlihat divulva 5-6 cm meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengkeringkan bayi

-          Sediakan tempat untuk antisipasi terjadinya komplikasi persalinan asfiksia, sebelah bawah kaki ibu tempat yang datar alas keras. Beralaskan 2 kain dan 1 handuk. Dengan lampu sorot 60 watt (jarak 60cm dari tubuh bayi)

15.   Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu

16.  Membuka partus set

17.  Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan

f.       Menolong Kelahiran Bayi

-          Lahir kepala

18.  Saat bayi terlihat di vulva 5-6 cm, melindungi perincum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, meletakkan tangan yang lain di kepala bayi membiarkan kepala keluar perlahan lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan- lahan atau bernafas cepat saat kepala lahir

19.  Dengan lembut mengusap muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain/ kasa yang bersih

20.  Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi: - jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian ataas kepala bayi

-          Jika tali pusat melilit leher janin dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan memotongnya

21.   Menunggu hingga kapla bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

-          Lahirnya bahu

22.  Setelah kepala melakukan putaran paksi luar tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi (biparietal)

Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya dengan lembutnya menarik kea rah atas dan kearah luar untuk melahirkan bahu posterior.

-          Lahirnya badan dan tungkai

23.  Setelah kedua bahu dilahirkan, melusurkan tangan mulai bahu bayi yang berada dibagian bawah kearah perincum tangan membiarkan bahu dan lemgan posterior lahiar ke tangan tersebut. Melahirkan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati parencim, gunakan lengan bagian bawah bayi saat keduanya lahir.

24.  Setelah tubuh dan lengan lahir, meluruskan tangan yang ada di atas (anterior) dari punggung kea rah kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.

g.      Penanganan Bayi Baru Lahir

25.  Menilai bayi denghan cepat kemudian di letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya ( bila tali pusat terlalu pendek meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan)

26.  Segera mengkeringkan bayi, menutuk kepal bayi dan seluruh badan bayi

27.  Meletakkan kain yang bersih dan kering melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi ke dua

28.  Member tahu ibu ia akan di suntik

29.  Dalam waktu 1 menit setelah kelahiran bayi memberikan sintikan oksitoksin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar setelah mengaspirasi terlebih dahulu

30.  Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari pusat bayi melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang klem ke dua 2 cm dari klem pertama (kearah ibu).

31.  Memegang tali pusat dengan satu tangan melindungi bayi dari gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut dan mengikatkan tali desinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati di sekeliling tali pusat sekitar 1cm, dari pusat

32.  Melakukan kontak kullit (skin to skin) antara ibu dan bayi serta memulai inisiasi menyusui dini(IMD)

Langkah- langkah IMD:

-          Dalam keadaan ibu dan bayi tidak memakai baju , tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan bayi dan kemudian selimuti keduanya agar tidak kedinginan

-          Anjurkan ibu memberikan sentuhan kepada bayi umtuk merangsang susu ibu

-          Biarkan bayi bergerak sendiri mencari putting susu ibunya

-          Biarkan kulit bayi bersentuhan langsung dengankulit ibu selama minimal 1jam walaupun proses menyusu lelah terjadi. Bila belum terjadi proses menyusui selesai

33. Memastikan selimut menutupi bayi dan ibu agar tidak kedinginan

h. Penatalaksanan Aktif Persalinan Kala Tiga

- penegangan tali pusat terkendali.

34. Memindahkan klien pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva

35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu tepat di atas tulang pubis (dorso cranial ) dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat klem dengan tangan yang lain

36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan hati- hati untuk membantu mencegah terjadinya inversion uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikut mulai

- jika uterus tidak berkontraksi minta ibu atau seorang anggota keluarga untuk melakukan rangsangan putting susu

37. Setelah plasenta terlepas minta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah kearah atas mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan tekanan ke arah uterus.

- Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klien hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva.

-  Jika  plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit

·         Mengulangi pemberian oksitoksin 10 unit IM

·         Menilai kandung kemih dan meng katetirisasi kandung kemih dengan menggunakan teknik aseptic jika perlu

·         Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan

·         Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya

·         Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi

38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina , melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunkan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua tangan dan hati- hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilih. Dengan lembut dan perlahan merlahirkan selaput ketuban tersebut .

- Masase uterus

39. segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir melalukan masase uterus meletakkan telapak tangan fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar denagn lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras)

i.  Mulai perdarahan

40. memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel keibu maupun janin dan memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantong plastic atau tempat kusus.

- jika uerus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai:

41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera

      menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif

j. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

42. Menilai ulang uterus dan memastikan berkontraksi dengan baik .

Mengevaluasi perdarahan pervaginam.

(mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinfeksi tingkat tinggi dan mengkeringkannya dengan kain yang bersih kering)

43.  Membiarkan bayi diatas perut ibu

44. Menimbang bayi memberikan tetes mata / salep tetra siklin1%,  

       memberikan vit K1 (neo k) injeksi intra muskuler dipaha kiri.

45. Memberikan imunisasi hepatitis B injeksi intra muscular dipaha

      kanan (injeksi diberikan 2 jam setelah pemberian neo k)

- Evaluasi

 46. Melanjudkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan     

       Pervaginam

-          2-3 kali dalam 10 menit pertama pasca persalinan

-          Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan

-          Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan

-          Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik melaksanakan perawatan yang sesuai untuk penatalaksanaan atonia uteri

-          Jika ada laserasi yang memerlukan penjahitan, melakukan penjahitan tersebut dengan menggunakan teknik yang sesuai dengan anastesi local

 47. Mengajarkan pada ibu / keluarga bagaimana melakukan masase   

       uterus dan memeriksa kontraksi uterus

 48. Mengevaluasi kehilangan darah

 49. memerikasa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap  15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam ke dua pasca persalinan

- Memeriksa  temperature ibu sekali setiap 2 jam pertama pasca  

  persalinan 

- Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak

  normal

50. memerikas kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/ menit ) serta suhu tubuh normal (36,50C- 37,50C)

- Kebersihan Dan Keamanan

51. Menempatkan semua peralatan didalam larutan klorin 0.5% untuk

      dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah  

      dekontaminasi.

52. Membuang bahan –bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah

      yang sesuai.

53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinvektan tingkat tinggi

      membersihkan cairan ketuban , lender dan darah. Membantu ibu

      memakai pakaian yang bersih dan kering.

54. Memastikan bahwa ibu nyaman membantu ibu memberikan ASI.

      Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minum dan makanan

      yang diinginkan

55. Mendekontaminasi darah yang digunakan untuk melahirkan dengan  

      larutan klorin 0,5%selam 10 menit.

56. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%

      membalikkan bagian dalam keluar dan merendamnya dalam larutan

      klorin 0.5% selam 10 menit

57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan

- Dokumentasi   

58. Melengkapi patograf (bagian depan dan belakang)

 

 

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...