SUTUAN
ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Kebutuhan
Dasar Ibu Nifas
“
Istirahat dan Tidur ”
Dosen
Pembimbing : Eva Silviana R, SST., M.Kes
Oleh
:
1.
Fenny
Nur Wanti ( 11.09.1.149.0603 )
2.
Husnul
Khotimah ( 11.09.1.149.0604 )
3.
Nur
Hidayati ( 11.09.1.149.0616 )
4.
Siti
Nur Kholifah ( 11.09.1.149.0529 )
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
NAHDLATUL
ULAMA’ TUBAN
PRODI
DII KEBIDANAN
Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban
TA.
2011-2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang menghiasi nurani hamba-hambanya dengan cahaya hidayah, dan
mendidik jiwa mereka dengan keindahan.
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat-Nya, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Satuan Acara Penyuluhan
( SAP ) dengan judul “ Kebutuhan Dasar
Ibu Nifas ( Istirahat dan Tidur ) ” guna menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan III. Tidak lupa pula shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Muhammad S.A.W . Semoga sejahtera tetap terlimpahkan untuk
keluarga baginda, Para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam
pembuatan makalah ini, kami berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan, logika dan prinsip-prinsip ilmiah yang telah
kami peroleh selama dalam masa pendidikan di bangku perkuliahan, serta tidak
lepas pula dari bimbingan, arahan serta dukungan materi maupun spiritual dari
berbagai pihak. Semoga bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada kami
dijadikan amal yang sholeh oleh Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. H.
Miftahul Munir, SKM ., M. Kes, selaku Ketua STIKES Nahdlatul Ulama Tuban yang
telah memberikan berbagai fasilitas untuk penyusunan tugas kami.
2. Eva
Silviana R. SKM, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKES Nahdlatul
Ulama Tuban dan selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan III
3. Orang
Tua kami yang telah banyak memberikan dukungan moral, spiritual.
4. Teman-teman
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah Satuan Acara Penyuluhan (
SAP ) Asuhan Kebidanan III.
5. Dan
berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas makalah
Satuan Acara Penyuluhan ( SAP ) Asuhan Kebidanan III.
Tiada gading yang tak
retak, maka dalam
pembuatan makalah ini, kami menyadari adanya kekurangan baik dari segi
penulisan maupun isi pembahasan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembimbing dan pembaca sangat kami harapkan, demi kesempurnaan
pembuatan makalah selanjutnya. Harapan kami semoga lebih banyak lagi minat pembaca makalah yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi kami pada
khususnya dan Mahasiswa AKBID NU TUBAN.
Tuban,
04 Desember
2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................
ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan........................................................................................................ 2
1.3 Rumusan
Masalah...................................................................................... 2
1.4 Sistematika
Penulisan................................................................................. 2
BAB
II SATUAN ACARA PENYULUHAN
2.1 Satuan
Acara Penyuluhan ( SAP )............................................................
3
BAB
III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Kebutuhan Dasar ( Istirahat )................................................... 4
3.2 Pengertian
Kebutuhan Dasar ( Tidur )....................................................... 6
3.3 Dampak
Kurang Istirahat dan Tidur.......................................................... 8
3.4 Cara
Istirahat dan Tidur pada Malam Hari................................................ 8
3.5 Kegunaan
atau Fungsi dari Istirahat dan Tidur Yang Cukup.................... 8
3.6 Pola
Istirahat.............................................................................................. 8
3.7 Fase /
Tahapan Tidur Seseorang................................................................. 9
3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur.................................................. 9
3.9 Masalah-masalah dalam Tidur.................................................................. 10
BAB
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................. 13
4.2 Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istirahat dan
tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara
optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap
individu. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa
tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan
berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di
taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur
adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan
penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu
kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa
tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian
beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan
dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Istirahat yang
memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting
sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah
melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang
berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan
persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal
hari-hari postnatal akan dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus
dipelajari, ASI yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu
ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu dan juga
kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini.
Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu
sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
1.2 Tujuan
-
Tujuan
Umum
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan III
2. Sebagai
bahan pelatihan bagi mahasiswa dalam membuat makalah
3. Setelah
mempelajari tentang istirahat dan tidur, diharapkan mahasiswa mampu memahami
dan memberikan asuhan pada ibu post partum
-
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari tentang istirahat dan tidur, diharapkan mahasiswa
mampu :
1.
Memahami tentang teori istirahat dan
tidur
2.
Memberikan asuhan pada ibu post partum
3.
Melakukan atau mempraktikan kepada ibu
tentang istirahat dan tidur
4.
Mengerti dan menambah wawasan mengenai
tugas dan istirahat dan tidur
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa
definisi dari istirahat dan tidur ?
2. Dampak
Kurang Istirahat dan Tidur ?
3. Bagaimana
cara istirahat dan tidur pada malam hari ?
4. Apa kegunaan
atau fungsi dari istirahat dan tidur yang cukup ?
5. Bagaimana
pola istirahat ?
6. Bagaimana
fase / tahapan tidur seseorang?
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun atas beberapa bagian
diantaranya adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan,
rumusan masalah, dan sistematika
penulisan
BAB II :
Satuan Acara Penyuluhan tentang istirahat dan tidur
BAB III : Pembahasan
yang berdasarkan rumusan masalah yang ada
BAB IV : Penutup
yang berisi kesimpulan, dan saran dari makalah yang di susun
BAB
II
SUSUNAN
ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Mata
Kuliah : Asuhan Kebidanan III
Pokok
Bahasan : Cara Istirahat dan Tidur
Sub Pokok Bahasan : a.
Pengertian Kebutuhan Dasar ( Istirahat )
b. Pengertian Kebutuhan Dasar ( Tidur )
c. Dampak
Kurang Istirahat dan Tidur
d. Cara
Istirahat dan Tidur pada Malam Hari
e. Kegunaan
atau Fungsi dari Istirahat dan Tidur Yang Cukup
f. Pola Istirahat
g. Fase / Tahapan Tidur Seseorang
h. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur
i. Masalah-masalah dalam Tidur
Sasaran : Ibu-ibu Post Partum
Jumlah
Peserta :
Waktu
Pertemuan : Jam
10.00 WIB
Tempat
Pertemuan : Di Posyandu
2.1
Tujuan Instruksional
a.
Tujuan Umum
setelah
mempelajari tentang Istirahat dan Tidur, di harapkan mampu memahami dan
memberikan asuhan pada Ibu Post Parum.
b.
Tujuan Khusus
· Memberikan
asuhan pada ibu post partum
· Memahami
tentang teori cara istirahat dan tidur pada ibu post partum
2.2 Kegiatan Penyuluhan
a. materi Terlampir
Tentang istirahat dan tidur pada ibu
post partum
b. Langkah Penyuluhan
Tahap
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Media/alat, metode penyuluhan
|
Waktu
|
|
Tim Penyuluhan
|
Ibu Nifas
|
|||
Pendahuluan
|
1.
Memberikan salam
2.
Memperkenalkan diri
3.
Menjelaskan maksut dan tujuan di
adakan penyuluhan
|
Ikut berpartisipasi dan mau
memperhatikan penyuluhan
|
ceramah
|
15 menit
|
Inti
|
Penyampaian materi
|
Ibu tau dan mengerti tentang
materi yang di sampaikan
|
leaflet
|
45 menit
|
Penutup
|
1. Kesimpulan
2. Tanya
jawab
3. Kuisioner
|
Menjelaskan
bagi ibu yang kurang jelas terhadap materi yang di sampaikan
|
Tanya
Jawab
|
15
menit
|
c.
Media dan Alat yang di gunakan
·
leafleat
·
Lembar Balik
·
Papan Tulis
·
Spidol
·
ATM ( Alat Tulis Menulis )
d. Narasumber
·
Mahasiswa
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Kebutuhan Dasar Masa Nifas ( Istirahat )
Istirahat
pada ibu nifas merupakan keadaan ibu nifas yang tenang, relaks tanpa tekanan
emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas). (Narrow, 1967 : 1645)
Istirahat yang memuaskan bagi ibu
yang baru melahirkanmerupakan
masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu
untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan
dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya,
plus pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan
yang akan terjadi padahal hari-hari postnatal akan dipengaruhi oleh banyak hal
: begitu banyak yang harus dipelajari ASI yang
diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan
bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu, dan juga kekhawatiran serta
keprihatian yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. dengan tubuh yang
letih dan mungkin pula pikiran
yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan
istirahat yang cukup.
·
IstirahatMalam
Selama satu atau dua malam yang
pertama, ibu yang baru melahirkanmungkin
memerlukan obat tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika
benar-benar diperlukan. Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi
obat tidur ini dan ia benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda
vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan
bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian
lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan
menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau terganggu
selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien
menggunakan obat tidur.
Setelah hari kedua postnatal, pemberian
obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak
dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu harus
dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu tanpa alasan.
Hal-hal kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau
bunyi tetesan air dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat
di atasi sebelum suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu.
Ibu yang baru melahiranyang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan
yang di temukan harus dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu
tanda peringatan untuk psikosis nifas.
·
Istirahat
Siang
Waktu siang hari di rumah sakit
tidak perlu terlalu diprihatinkan, namun banyak orang mengatakan hal tersebut
harus pulang ke rumah untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan yang sering
terdengar dan petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas harus
mendengarkan serta mencari mengapa
keluhan tersebut bisa terjadi.
Pada hampir setiap rumah sakit
bersalin, periode
istirahat yang jelas perlu disediakan secara teratur dan kerapkali di perlukan
selama satu jam sebelum makan siang tirai ditarik, radio dimatikan, staf
keperawatan harus bekerja tanpa suara, tamu yang ingin berkunjung dilarang dan
panggilan telpon
tidak diteruskan kepada pasien kecuali benar-benar mendesak. Ibu harus dibantu
untuk mengatur sendiri bagaimana memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring
telungkup (mungkin dengan bantal di bawah panggulnya ) untuk membantu drainase uterus
jika posisi nyaman baginya. Periode
istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun psikologis yang sangat
besar. Beberapa rumah sakit mengulangi waktu istirahat yang jelas pada sore
harinya.
Kalau ditanya apa yang membuat
bangsal postnatal tampak begitu sibuk, jawaban sebagian ibu mengungkapkan hal
yang terjadi. Kejadian yang
rutin dan teratur, seperti visite dokter, program latihan, peragaan dalam
memandikan bayi atau bahkan menyusui bayi tampaknya bukan masalah. Kegiatan-kegiatan
yang membutuhkan curahan emosi, seperti menghadapi tamu dan panggilan telpon
dari luar, atau menulis surat ucapan terima kasih atas pengiriman kartu ucapan
selamat dan hadiah, semua inilah yang melelahkan ibu baru melahirkan barang
kali perawat yang dapat merasakan kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal
semacam itu. Dapat membantunya dengan membahas prioritas, apakah setiap
orang yang mangirim surat ucapan selamat benar-benar memerlukan jawaban. Di
samping itu, perawat harus berhati-hati pada saat jam kunjungan untuk menjaga
agar ibu tidak terlalu lelah.
3.2
Kebutuhan Dasar Masa Nifas ( Tidur )
Definisi dari tidur
yang sehat yang dapat diterima oleh umum adalah kuantitas dan kualitas dari
tidur yang diperlukan untuk menjaga kesigapan selama bangun (selama tidak
tidur).
Pola tidur diatur oleh
saraf pusat di otak yang bernama Super Chiasmatic Nucleus. Pola tidur pada
umumnya dapat dibago dua, yaitu tidur dengan gerakan mata tidak cepat atau yang
diknal dengan Non Rapid eye Movement dapat disingkat dengan NON REM.
Dan satu kondisi yang lain adalah Rapid eye movemen atau REM. Pada orang dewasa tidur NON REM berganti dengan tidur REM terjadi setiap hampir rata-rata satu setengah jam.
Tidur NON REM biasanya terjadi pertama menjelang tidur dan dapat memakan waktu 75 - 80 % dari waktu tidur. Tidur NON REM dibagi dalam dibagi dalam 4 tahap dan ini sejalan dengan kedalam tidur.
Dan satu kondisi yang lain adalah Rapid eye movemen atau REM. Pada orang dewasa tidur NON REM berganti dengan tidur REM terjadi setiap hampir rata-rata satu setengah jam.
Tidur NON REM biasanya terjadi pertama menjelang tidur dan dapat memakan waktu 75 - 80 % dari waktu tidur. Tidur NON REM dibagi dalam dibagi dalam 4 tahap dan ini sejalan dengan kedalam tidur.
Tidur REM yang memakan
waktu kira-kira 20 -25 % dari tidur orang dewasa , Tidur REM ini olah para ahli
diduga bertanggung jawab terdapat rasa lumpuhnya otot otot . (Bobak, 1998)
Masa nifas
berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera setelah melahirkan. 3
hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan
kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Nyeri
perineum pasca partus berkolerasi erat dengan durasi kala II persalinan. Rasa
tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya
dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan
kemampuan psikomotor. Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam
2 / 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan
pola tidur yang lebih besar.
Yang sangat di idamkan ibu baru
adalah tidur dia tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan bulan 2 pertama
setelah melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan tenaganya
yang terkuras habis.
Banyak orang yang mengalami sulit
tidur. Orang dewasa butuh rata - rata 7 - 8 jam untuk tidur dan semakin sedikit
waktu yang dibutuhkan untuk tidur saat orang semakin tua. Orang yang sudah tua
biasanya membutuhkan 5 - 6 jam, sesekali begadang tidak mengganggu kecuali
menyebabkan kelelahan esok harinya. Gangguan tidur yang menetap sering
diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi yang membuat Anda torus capai,
kesal, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton atau gejala fisik seperti nyeri,
masalah pernafasan dan hot flush ( serangan rasa panas ) Juga beberapa obat
dapat mengganggu tidur.
3.3 Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
Kurang istirahat Akan mempengaruhi
ibu dalam beberapa hal:
a. Mengurangi
jumlah AS1 yang di produksi
b.Memperlambat
proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
c. Menyebabkan
depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
3.4 Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari
Ada beberapa hal yang dapat Anda
coba lakukan untuk lebih mudah tertidur di malam hari:
a.
Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap
hari.
b.
Jangan makan makanan berat kurang dari tiga jam
sebelum pergi tidur. Hindari kopi, teh, minuman
kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum
segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
c.
Mengelola tidur, coba tip berikut :
o Untuk
Berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan baca buku atau
dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan tenang, redup dan sejuk
o Untuk Jika
tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan baca.
Jangan menonton TV
o Untuk Jika
kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya, taruh buku catatan di
samping tempat tidur dan catat
3.5 Kegunaan atau Fungsi dari Istirahat dan Tidur Yang
Cukup:
a.
Regenerasi
sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
b.
Memperlancar
produksi hormon pertumbuhan tubuh.
c.
Mengistirahatkan
tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
d.
Meningkatkan
kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
e.
Menambah
konsentrasi dan kemampuan fisik.
3.6Pola
Istirahat
a.
Anjurkan ibu
untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b.
Sarankan ibu
untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa.
3.7Fase /
Tahapan Tidur Seseorang :
a.
Awal
b.
Non rapid
eyes movement (non-rem)
c.
Rapid Eyes
Movement (rem)
d.
Dream Sleep
Posisi tidur ibu waktu beristirahat sesudah melahirkan penderita harus
tidur terlentang, hanya dengan satu bantal yang tipis. Tetapi ada juga pendapat
lain mengatakan bahwa ibu bebas memilih posisi tetapi untuk memudahkan
pengawasan sebenarnya tidur telentang lebih baik karena dengan tidur terlentang
mudah mengawasi keadaan kontraksi uterus dan mengawasi pendarahan.Biasanya
setelah melahirkan penderita akan merasa lelah dan dapat tidur sehingga merasa
nyaman berada ditempat tidur. Usaha agar penderita dapat tidur ialah dengan
menyakinkan penderita bahwa keadaannya normal. Istirahat dan tidur sangat perlu
bagi penderita, selain untuk mengembalikan kesehatan, juga untuk pembentukan
air susu ibu.Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
3.8 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tidur
1). Penyakit
Seseorang yang
mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun
demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur.
Misalnya pada pasien dengan gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis,
penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persarafan.
2). Lingkungan
Pasien yang biasa tidur
pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana
seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
3). Motivasi
Motivasi dapat
memengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
waspada menahan kantuk.
4). Kelelahan
Apabila mengalami
kelelahan dapat memperpedek periode pertama dari tahap REM.
5). Kecemasan
5). Kecemasan
Pada keadaan cemas
seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
6). Alkohol
Alkohol menekan REM
secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol dapat mengakibatkan insomnia
dan lekas marah.
7). Obat-obatan
Beberapa jenis obat
yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
Diuretik : menyebabkan insomnia
Anti depresan : supresi REM
Kafein : meningkatkan saraf simpatis
Beta bloker : menimbulkan insomnia
Narkotika : mensuspensi REM
3.9
Masalah-masalah dalam Tidur
·
Insomnia
Insomnia adalah suatu gangguan tidur
yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah
sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami
kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat
kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang
diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur. Ada tiga jenis gangguan insomnia,
yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam
(sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang
diinginkan (early awakening insomnia). Cukup banyak orang yang mengalami satu
dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitian dilaporkan bahwa di
Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan
insomnia yang cukup serius.
Gangguan tidur insomnia merupakan
gangguan yang belum serius jika anda alami kurang dari sepuluh hari. Untuk
mengatasi gangguan ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan
pemrograman bawah sadar. Yang penting kita harus dapat menjaga keseimbangan
frekuensi gelombang otak agar sesering mungkin berada dalam kondisi relaks dan
meditatif sehingga ketika kita harus tidur kita tidak mengalami kesulitan untuk
menurunkan gelombang otak ke frekuensi delta.
·
Narcolepsy
Narcolepsy adalah gangguan tidur
yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui
bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan
insomnia yang terjadi secara terus menerus. Justru penderita narcolepsy ini
terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang
memimpin rapat – biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang
seperti: marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narcolepsy dapat melumpuhkan
seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba
membawanya ke alam mimpi.
·
Hypersomnia
Gangguan ini adalah kebalikan dari
insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para
penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran
normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu
merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu
serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen diri.
·
Apnea
Apnea merupakan salah satu gangguan
tidur yang cukup serius. Lebih dari 5 juta penduduk Amerika Serikat mengalami
gangguan ini. Faktor risiko terkena gangguan ini antara lain: kelebihan berat
badan (overweight), usia paruh baya terutama pada wanita, atau usia lanjut
(lansia) yang pernah mengalami ketergantungan obat. Apnea adalah penyakit yang
disebut juga ”to fall asleep at the wheel” karena sering dialami ketika
penderita sedang mengemudikan mobil. Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama
yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang,
penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea
mengalami kesulitan bernafas bahkan berhenti bernafas pada saat tidur ketika
terserang gangguan ini (dalam bahasa Jawa disebut ”tindihan”). Fluktuasi denyut
jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada
penderita.
·
Perilaku Menyimpang
Gangguan tidur lainnya seperti
berbicara atau berjalan dalam keadaaan tidur, ataupun menggertakkan gigi
merupakan gangguan tidur yang tidak berbahaya. Namun berbahaya jika berjalan
dalam tidur menemui obyek yang berbahaya (benda tajam, api, dll) atau terjatuh.
Gangguan berbicara dalam tidur hanya akan mengganggu teman sekamarnya.
Sedangkan menggertak gigi dapat merusak email gigi. Penyakit menggertak gigi
ini disebut dengan bruxism.
Dengan mengetahui dan memahami
berbagai jenis gangguan atau penyakit tidur kita dapat mengambil langkah yang
diperlukan. Sepanjang masih bisa diatasi sendiri dengan teknik-teknik manajemen
diri (relaksasi dan pemrograman bawah sadar, meditasi, dan pola hidup yang
sehat dan seimbang), maka kita sebenarnya dapat menjadi bagian dari solusi
masalah yang kita hadapi. Untuk gangguan atau penyakit yang serius seperti
narcolepsy maupun apnea, kita harus berkonsultasi dengan dokter ahli, karena
mengabaikan gangguan tersebut dapat berakibat fatal (mematikan) bagi penderita.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Istirahat bagi ibu nifas merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan karena untuk menjaga kesehatan ibu. Istirahat ini dapat
berupa istirahat siang, istirahat malam dan tidur.
2.
Banyak larangan dikalangan masyarakat untuk larangan
tidur di siang hari itu merupakan mitos belaka karena faktanya ibu nifas itu
membutuhkan istirahat yang cukup salah satunya adalah tidur siang,karena jika
tidak tidur siang maka ibu akan kekurangan istirahat dan tidur.
3.
Dampak dari kekurangan istirahat dan tidur adalah
kesehatan ibu menurun. Bukan merupakan istirahat dan tidurnya yang dilarang
melainkan kerja berat dari ibu nifas tersebut.
4.2 Saran
Untuk ibu yang baru melahirkan atau
ibu dalam keadaan masa nifas, ibu harus memperhatikan kebutuhan ibu seperti
istirahat dan tidur. Serta ibu harus rajin untuk melakukan senam nifas agar
alat kandungannya cepat pulih kembali kedalam keadaan semula.
Dan
dalam kalangan masyarakat yang sesungguhnya masih banyak kita temukan Pada masa
nifas, ibu dilarang tidur siang. Pada kenyataanya jika ibu tidak istirahat dan
tidur, ibu menjadi kurang istirahat dan tidur sedangkan pada masa nifas seorang
ibu harus cukup istirahat dan mengurangi kerja berat karena tenaga yang
tersedia sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi dan dampak akan
dilarangnya seorang ibu untuk tidur siang tidak ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Pinem,
saroha.2009. KesehatanReproduksidanKontrasepsi.Jakarta : Trans Info Media
Pusdiknakes.2003.
AsuhanPost Partum.
Saifudin. 2002.
BukuPanduanPraktisPelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Wiknjosastro,
Hanifa. 2006. IlmuKebidanan. Jakarta : YBPSP.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kebutuhan-dasar-masa-nifas-istirahat.html#ixzz2D1Lbwi9Q
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kebutuhan-dasar-masa-nifas-istirahat.html#ixzz2D1Lbwi9Q
Penting .....
|
Kebutuhan Dasar Pada Ibu Nifas
Istirahat dan Tidur
STIKES NU TUBAN
D-III KEBIDANAN
|
Health
Consultation
|
Istirahat dan tidur di butuhkan 8 jam pada malam
hari dan 1-2 jam pada siang hari
|
Masalah-masalah dalam
Tidur
|
· Penyakit
· Lingkungan
· Motivasi
· Kelelahan
· Kecemasan
· Alkohol
· Obat-obatn
|
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN NU TUBAN D-III
KEBIDANAN
Jl.
Diponegoro No. 17 Tuban,
Telp.
0356. 321287
|
HEALTH
CONSULTATION
|
Financial
Objectives
HEALTh
Solutions |
a.
Regenerasi sel-sel tubuh
yang rusak menjadi baru.
b.
Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
c.
Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat
aktivitas seharian.
d.
Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan
penyakit.
e.
Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
|
Mitos dan Budaya
Istirahat dan Tidur Bagi Ibu Nifas
Wanita hamil dan setelah melahirkan dilarang tidur siang Mitos ini SALAH dan merugikan wanita hamil harus cukup istirahat, kurangi kerja berat. Karena tenaga yang tersedia waktu istirhat sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi. (Bobak, 1998) |
Istirahat dan tidur
merupakan kebutuhan
dasar yang mutlak harus
dipenuhi oleh semua
orang. Dengan istirahat
dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal.
Jika Kurang istirahat dan Tidur,
maka mempengaruhi
:
Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
Memperlambat proses involusio uterus
dan meningkatkan perdarahan
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
|
a. Istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan.
b. Ibu
kembali ke kegiatan kagiatan rumah tangga yang biasa tapi tidak berat.
|
INCOME
ANALYSIS
|
STIKES NU TUBAN D III KEBIDANAN
|
Apa Istirahat dan Tidur ?
|
Pola Istirahat dan Tidur
|
Kegunaan
atau Fungsi dari Istirahat dan Tidur Yang Cukup:
|
No comments:
Post a Comment