2.2 Konsep Dasar Pap Smear
2.3.1
Pengertian Pap Smear
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher
rahim dengan menggunakan mikroskop untuk mendeteksi kanker serviks, yang
dilakukan secara mudah, cepat, tidak sakit, serta hasil akurat (Azmi, 2017).
Tes papanikolau atau pap smear
adalah metode skrining ginekologi. Dilakukan pertama kali oeh Georgis papanikolaou untuk menemukan
proses-proses premalignant atau pra keganasan
dan malignancy atau keganasan di
leher rahim bagian rahim bagian luar, dan infeksi dalam leher rahim bagian
dalam endometrium. Skrining secara teratur dapat mencegah sebagian besar kasus
kanker serviks. Tes pap smear dapat mendeteksi perubahan awal sel leher rahim (displasia) sebelum berubah menjadi
kanker. Pap smear juga dapat mendeteksi sebagian besar kanker serviks pada tahap
awal (Azmi, 2017).
Pap smear adalah upaya pengambilan cairan dari vagina untuk melihat
kelainan sel disekitar leher rahim.
2.3.2
Indikasi Pap Smear
Wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear
biasanya mereka yang tinggi aktivitas seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami
aktivitas seksualnya memeriksakan diri. Berikut ini adalah wanita-wanita
sasaran pap smear yaitu :
1.
Wanita
yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya
sangat tinggi
2.
Wanita
yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita HIV atau kutil
kelamin
3.
Wanita
yang berusia diatas 30 tahun atau lebih
4.
Wanita
yang memakai alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun (terutama dengan hormonal dan
IUD)
5.
Wanita
dengan keputihan kronis
6.
Wanita
yang sudah menopouse dan mengeluarkan darah pervaginam
7.
Wanita
yang sering berganti-gaanti pasangan seks
8.
Sesering
mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal sesering mungkin setelah
penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks
2.3.3 Tujuan
Pap Smear
Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan
pap smear ini adalah menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Meskipun
kanker tergolong penyakit mematikan, namun sebagian besar dokter ahli kanker
menyebutkan bahwa dari seluruh jenis kanker, kanker servik termasuk yang paling
bisa dicegah dan diobati apabila terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu dengan
mendeteksi kanker servik sejak dini diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita
kanker servik (Wijaya dalam Arindi, 2018).
2.3.4
Manfaat Pap Smear
Manfaat pap smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Azmi,
2017).
1.
Diagnosa
dini keganasan
Pap
smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus endometrium,
keganasan tuba fallopi dan mungkin keganasan ovarium.
2.
Perawatan
ikutan dari keganasan
Pap
smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah oprasi dan setelah mendapat
kemoterapi dan radiasi
3.
Interpretasi
hormonal wanita
Pap
smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa
ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkinan keguguran
pada hamil muda
4.
Menentukan
proses peradangan
Pap
smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi bakteri
dan jamur.
2.3.5
Wanita Yang Dianjurkan Pap Smear
Wanita usia subur (WUS) merupakan masa terpenting bagi
wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun dimana organ reproduksinya berfungsi
dengan baik antara 17-45 tahun. Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
pap smear ke dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali
berhubungan seksual maupun yang sudah melakukan hubungan seksual (sudah
menikah). Wanita yang di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagai
berikut :
1. Wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun
aktivitas seksualnya tinggi
2. Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah
menderita HPV (Human Papilloma Virus)
atau kutil kelamin
3. Wanita yang berusia subur diatas 35 tahun
4. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan
abnormal
5. Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan
prakanker maupun kanker serviks
6. Wanita yang menggunakan pil KB (Arindi, 2018)
2.3.6
Waktu Untuk Melakukan Pap Smear
Pemeriksaan pap smear dapat dilakukan kapan saja pada saat haid karena darah
atau sel dari dalam rahim dapat menganggu keakuratan hasil pap smear, namun
waktu yang tepat untuk melakukan pap smear adalah satu atau dua minggu setelah
berakhir masa menstruasi. Adapun waktu untuk melakukan pap smear secara teratur
dari segi usia adalah :
1.
Usia
< 21tahun dan aktif seksual : 3 tahun sekali
2.
Usia
21-29 tahun : 3 tahun sekali
3.
Usia
30-65 tahun : 3-5 tahun sekali jia hasil tes sebelumnya negatif
2.3.7 Syarat-Syarat
Pap Smear
Syarat
yang harus dilakukan dalam pemeriksaan pap smear antara lain :
1.
Mengisi
blangko permintaan secara lengkap
2.
Jangan
lakukan pemeriksaan lainnya sebelum pengambilan sampel
3.
Sebaiknya
dilakukan diluar menstruasi, kecuali pada perdarahan vagiana abnormal sampel
dapat diambil dengan melakukan tampon vagina sebelum mengambil sampel
4.
Bila
pasien menggunakan obat berupa vagina ovule,
harus dihentikan seminggu sebelum pengambilan sampel
5.
Untuk
pasien paska persalinan, paska pembedahan atau paska radiasi hanya bisa
dilakukan setelah penyembuhan untuk menghindari adanya sel inflamasi yang dapat
mengganggu interpretasi pemeriksaan sitologi
6.
Pada
kasus yang dicurigai adanya keganasan endometrium, disarankan untuk mengambil
sampel padafornik posterior atau melakukan kerokan pada endometrium secara
langsung
7.
Sebelum
melakukan pemeriksaan, pertama kali akan diminta untuk mengosongkan kandung
kemih
8.
Tidak
melakukan pemeriksaan pap smear saat sedang hamil sebaiknya dilakukan atau tiga
bulan setelah melahirkan atau darah nifas sudah bersih
9.
Tidak
melakukan hubungan seksual minimal 2x24 jam (Azmi, 2017).
No comments:
Post a Comment