Thursday 7 January 2021

Nutrisi / gizi untuk remaja

Penelitian menunjukkan bahwa remaja dan anak makan dengan prosentase total kalori yang sama dari karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah makan yang ditunda dan makan diluar rumah meningkat mulai awal remaja sampai remaja akhir. Terdapat peningkatan asupan makan siap saji yang cenderung mengandung lemak, kalori, natrium tinggi dan rendah asam folat, serat dan vitamin A.

Karakteristik pertumbuhan dan implikasi nutrisi yang cepat pada fisik, emosi, sosial dan seksual. Pertumbuhan mulai pada waktu yang berbeda pada remaja yang berbeda karena usia fisiologik adalah indikator yang lebih valid dari pada usia kronologik. Biasanya pertumbuhan cepat pada remaja putri usia 10-11 tahun, puncaknya pada usia 12 tahun dan selesai pada usia 15 tahun. Remaja putri mengalami deposisi lemak, khususnya di abdomen dan lingkar panggul, pelvis melebar dalam persiapan untuk hamil.

Remaja putri sedikit mengalami pertumbuhan jaringan otot dan tulang dibanding remaja putra, biasanya pertumbuhan cepat remaja putra pada usia 12-13 tahun, puncaknya 14 tahun dan selesai pada usia 19 tahun. Remaja putra mengalami peningkatan massa otot, jaringan tanpa otot dan tulang.

Gizi pada Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak kemasa dewasa. Pertumbuhan fisik cepat, perkembangan seks,perubahan sikap, mental dan respon emosional. Makanan remaja perlu disesuaikan dengan selera remaja tetapi lengkap zat gizi (kebutuhaan zat gizi terpenuhi).

Menu-menu yang praktis dengan pengolahan yang cepat, penyajian, kombinasi menarik yang disukai remaja seperti nasi goreng spesial, bakso lengkap mie goreng spesial,gado-gado dsb.

Pada masa ini remaja mulai membayangkan bentuk tubuh yang ideal seperti teman sebayanya atau idolanya. Karena itu sering kali merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya sendiri, dan berupaya untuk mencapai cita-citanya dengan segala cara misalnya dengan melangsingkan tubuh dan mengkonsumsi vitamin atau makanan suplemen lainya yang dilakukan oleh anak laki-laki.

Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat, zat gizi harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Adanya keikut sertaan dalam aktivitas sosial yang makin banyak maka akan mempengaruhi pula kebiasaan makannya. Remaja pada umumnya sudah lebih banyak makan diluar rumah. Mereka mulai banyak mengenal makanan jajanan belum lagi kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan maupun makan seperti alkohol dan merokok.

Penyediaan makanan seimbang untuk remaja dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Mengkaji data subyektif dan obyektif
  2. Perhitungan energi dan zat gizi :
  • Menghitung BBI = (TB cm - 100) - ((TB cm- 100)0,1) (kg)
  • Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi dengan rumus : 
  • Usia 13-15 th = 55 Kal/kg BBI (Laki-laki)

         50 Kal/kg BBI (Perempuan)

    Usia 16-18 th = 50 Kal/kg BBI (Laki-laki)

          45 Kal/kg BBI (Perempuan)

    3. Perencanaan menu mengandung unsur-unsur sbb :

     Tujuan :

    a. Menjaga status gizi dalam kondisi baik

    b. Menyediakan kecukupan zat gizi untuk tumbuh kembang

    c. Meningkatkan daya tahan tubuh

    Prinsip :

    a. Kalori tinggi baik untuk menunjang pertumbuhan dan aktivitas yang tinggi

    b. Protein tinggi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak

    c. Vitamin dan mineral yang cukup

    d. Cairan dan serat yang cukup

    Syarat :

    a. Menu bervariasi

    b. Disajikan menarik

    c. Disajikan menu seimbang

    Perancanaan belanja :

    a. Bahan dipilih sesuai musim

    b. Bahan makanan dibuat bervariasi

    c. Menyusun menu sesuai biaya

No comments:

Post a Comment

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...