BAB 1
PENADHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kanker
serviks adalah tumor ganas yang mengenai lapisan epitel dari leher rahim atau
mulut rahim dimana sel-sel permukaan tersebut mengalami penggandaan dan berubah
sifat seperti sel normal.
Diantaranya
tumor ganas ginekologik, kanker serviks menduduki peringkat pertama di Indonesia ,
selama kurun waktu 5 tahun ( 1975 – 2979 ) ditemukan 179 diantaranya R 63 kasus
( 68,1% ).
Beberapa
faktor yang dapat mengurangi terjadinya kanker serviks diantaranya adalah faktor
sosial yaitu pada wanita yang sering gonta-ganti pasangan seksual dan faktor
lain yaitu hereditas, infeksi virus herpes tipe 2 dan gejala yang biasanya
timbul diantaranya perdarahan keputihan.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien kanker serviks.
1.2.2 Tujuan Khusus
- Mampu melaksanakan pengkajian / pengumpulan data subyektif dan
obyektif.
- Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada pasien kanker
serviks.
- Mampu mengatasi masalah potensial / diagnosa lainnya pada pasien
kanker serviks.
- Mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera pada pasien kanker
serviks.
- Mampu mengembangkan rencana segera secara efisien dan menyeluruh
pada pasien kanker serviks.
- Mampu melakukan tindakan segera dari rencana yang telah dibuat pada
pasien kanker serviks.
- Mampu mengevaluasi asuhan yang telah duberikan pada pasien kanker
serviks.
1.3
Ruang Lingkup
Berdasarkan kasus yang dipelajari maka yang menjadi permasalahan
adalah bagaimana penanganan dan pencegahan masalah dalam memberikan asuhan pada
pasien kanker serviks.
1.4
Metode Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan dalam penulisan asuhan kebidanan ini adalah dengan
menggunakan pendekatn proses kebidanan yang memberikan asuhan kebidanan pada
klien yang dihubungkan dengan study pustaka.
1.
Data Primer
a.
Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab
kepada klien untuk mendapatkan data subyektif.
b. Pemeriksaan Fisik
Yaitu melakukan
pemeriksaan fisik seperti inspeksi, palpasi, auskltasi dan perkusi.
c. Observasi
Yaitu mengadakan
pengamatan secara langsung pada klien untuk mendata yang benar dan obyektif.
2.
Data Sekunder
a. Study Kepustakaan dan Praktik di Lapangan
Yaitu mencari
informasimelalui beberapa sumber yang berasal dari literature yang menjadi
landasan teoritis dalam memberikan asuhan kebidanan disertai dari status
pasien.
b. Pemeriksaan Penunjang
Yaitu pemeriksaan
untuk melengkapi dari data primer meliputi laboratorium dan foto roentgen.
1.5
Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik lapangan ini
dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2009 sampai 1 Agustus 2009 di Ruang Flamboyan
RSUD. Dr. R. Koesma Tuban.
1.6
Sistematika Penulisan
BAB1 : Pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : Landasan Teori yang terdiri dari konsep
dasar yang sesuai dengan kasus yang diambil dan konsep asuhan kebidanan menurut
Hellen Varney.
BAB 3 : Tinjauan Kasus yang terdiri dari beberapa
tahap meliputi pengkajian, interpretasi data, diagosa potensial, diagnosa
kebuutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB 4 : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
LANDASAN
TEORI
2.1
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
pada Carsinoma Cerviks
2.1.1 Pengertian
Tumor
ganas yang mengenai lapisan epitel dari leher rahim atau mulut rahim dimana
sel-sel permukaan tersebut mengalami penggandaan dan berubah sifat seperti sel
normal. ( Sarwono Prawirohadjo, 1992 )
Carsinoma
adalah pertumbuhan yang baru dan ganas terdiri dari sel-sel epitel yang
cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasi. ( Kamus
Buku Kedokteran Dorland : 98 )
Keadaan
dimana seluruh lapisan epitel gepeng diganti oleh sel abnormal yang tidak
berdeferensial yang tidak membedakan dengan sel-sel kanker. ( Ginekologi : 136
)
2.1.2
Etiologi
Sebab
langsung dari kanker serviks belum diketahui, tetapi ada faktor-faktor yang
berhubungan erat dengan penyakit ini diantaranya adalah :
a.
Faktor Sosial
ü Wanita yang lebih banyak dikenal Ca. Cerviks pada wanita yang sering
bergonta-ganti paasngan.
ü Berhubungan seksual dengan laki-laki yang belum disunat
ü Kawin usia muda < 16 tahun.
ü Frekuensi Ca. Cerviks pada wanita Yahudi lebih rendah daripada
wanita kulit putih lainnya.
b.
Faktor Lain
ü Sering ditemukan pada wanita yang mengalami HPV ( Human Papiloma
Virus ) tipe 16 dan 18.
ü Infeksi virus herpes
ü Infeksi trikomonas dan perlukaan jalan lahir
ü Hereditas
ü Nutrisi rendah
2.1.3
Patologi
a.
Squamous Cell atau Epidermoid
Carsinoma
Berasal dari portio
serviks pars vaginalis
Makroskopis
ü Stadium Preklinis
Tidak dapat dibedakan
dengan cervisitis chronica biasa.
ü Stadium Permulaan ( Early Stage )
Sering tempat sebagai
lesi disekitar ostium eksternum, batas kedua jenis epitel tempat sebagai daerah
yang granuler, keras dan mudah berdarah, kadang-kadang permukaannya ditutup
oleh pertumbuhan papiler.
ü Stadium Setengah Lanjut ( Mode Rately Advanced Stage )
Telah mengenal sebagian
besar atau seluruh bibir parela.
ü Stadium Lanjut ( Advanced Stage )
Terjadi kerusakan
dijaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulcus dengan jaringan rapuh dan
mudah berdarah. Vagina disekitar jaringan Ca. dan juga karena infeksi.
b.
Adenocarsinoma
Berasal dari
canalis, kadang-kadang mulai doksit ostium eksternum untuk kemudian tumbuh
menonjol keluar.
Mikroskopis
ü Grade I : yang
paling kurang indiferensiasi
ü Grade I & II :
diantaranya
ü Grade VI :
yang paling banyak indiferensiasi
2.1.4
Gejala
a.
Perdarahan
Sifatnya bisa
intermentuil atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi pada
stadium selanjutnya, pada jenis intra servikal perdarahan terjadinya lambat oleh
karena terlindung.
b.
Keputihan ( Anormal Discharge )
Biasanya menyerupai air,
kadang-kadang timbulnya sebelum ada perdarahan terutama pada adenocarsinoma,
pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai
infeksi, sehingga cairan yang keluar berbau.
2.1.5
Klasifikasi Klinis
Klasifikasi menurut IPGO
1978, sebagai berikut :
a.
Stage O
Carsinoma insitu atau
carsinoma intmepitel ( Ca. Pre invasil )
b.
Stage I
Ca terbatas pada cerviks
c.
Stage Ia
Carsinoma serviks, hanya
dapat diagnosa secara mikroskopis, lesi lebih dari 3 mm atau secara mikroskopik
kedalamannya > 3-5 mm dari epitel basal dan memanjang tidak lebih dari 7 mm.
d.
Stage Ib
Lesi invasive > 55 mm
dibagi atas lesi ≤ 4 cm dan > 4 cm
e.
Stage II
Proses keganasan telah
keluar dari serviks dan menjalar ke ⅔ bagian atas vagina, tetapi tidak sampai
dinding panggul.
f.
Stage Iia
Penyebaran hanya
kevagina, pula metrium masih bebas dari infiltrasi tumor.
g.
Stage IIb
Penyebaran keparametrium
ini atau bilateral tadi belum sampai dinding panggul.
h.
Stage III
Penyebaran sampai ⅓
distal vagina keparametrium sampai dinding panggul.
i.
Stage IIIa
Penyebaran sampai ⅓
distal vagina namun tidak sampai dinding panggul.
j.
Stage IIIb
Penyebaran sampai dinding
panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul
atau proses pada tingkat I dan II tetapi sudah ada gangguan faal ginjal /
hidranefrosis.
k.
Stage IV
Proses keganasan telah
keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum atau vesika urinaria (
dibuktikan secara histology ) atau lebih bermetatasis keluar panggul atau
ketempat yang jauh.
l.
Stage IVa
Telah bermetastasis
kevagina sekitar.
m.
Stage Ivb
Telah bermetastasis jauh.
2.1.6
Diagnosa
a.
Sitologi
Dengan cara dilakukan pap
smear.
b.
Schiller Test
Pemberian yodium pada
portio yang normal akan berubah warna coklat tua pada epitel Ca. tidak
mengandung glycogen yang bisa mengikat yodium oleh karena itu pada Ca. portio
tidak berwarna.
c.
Biopsi
Sebagai suplemen terhadap
sitologi daerah tempat diadakan biopsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan
kolposkopi dengan biopsi dapat ditemukan jenis kankernya.
d.
Koloskopi
Alat untuk melihat
cerviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Hasil pemeriksaan :
ü Benigna
-
epitel yanng gepeng yang normal
-
ectopi
-
zono transformon
-
perubahan pandangan
ü Suspek
- letopkatia
- punclation : daerah berbintik
merah
- papilary puncklation
- mosaik
- transformasi yang
atipis
e. Kopomikroskopi
Pembesaran 200
kali sebelum dilihat dengan kolposkop diwarnai dulu dengan meyer hemotoxilin
atau tulodine blue.
f.
Konisasi
Dilakukan bila hasil
sitologi meragukan dan dari pada cerviks tidak tampak kelainan-kelainan yang
jelas.
2.1.7
Penatalaksanaan
a.
Pada tingkat O ( tingkat klinis
)
Dilakukan biopsi korucuf
( comblopsi ) ostium uteri internus tidak boleh rusak.
b.
Terapi Ca. Insitu
ü Hysterektomi tetanus + pengangkatan vagina secukuonya
Pada wanita muda
ditinggalkan 1 atau 2 ovarium , tidak dilakukan radioterapi oleh karena :
-
Dapat mnyebabkan menopouse pada
wanita muda
-
Ada beberapa kasus
yang resisten terhadap radioterapi
-
Tidak dapat dilakukan
konfirmasi dari diaagnosa
ü Amputasi serviks atau konisasi, dilakukan pada wanita muda yang
masih ingin punya anak dengan syarat :
- Bila lesinya kecil sekali
- Bila dapat dilakukan pemeriksaan pap smear secara teratur
- Bila penderuita cukup intelegensinya untuk mengerti inti
penyakitnya
c. Terapi
pada clinical ca. ( stadium Ib keatas macrocarsinoma )
Irradiasi
ü Keuntungan
- Dapat dipakai untuk semua stadium
- Dapat dipakai untuk wanita gemuk, tua dan pada
medical risk
- Tidak menyebabkan kematian seperti operasi,
walaupun kadang-kadang menyebabkan komplikasi juga
ü Matteri yang dipakai
- Radium 226
- Casium 137
- Eksternal cobalt 60
ü Dosis
Penyinaran
dilakukan pada point A ( untuk jaringan ca. yang terletak di cerviks ) dan
point B untuk sel ca. dikelenjar limfa.
- Point A :
2 cm lateral dari sumbu uterus dan 2 cm diatas fornix vagina 6000 – 6500 rads
diberikan dalam raplikasi dengan interval 2 minggu.
- Point B :
3 cm lateral dari point A, 5000 – 5500 rads dengan kombinasi sesim dan caternal
bean therapy.
ü Operasi
- Operasi Wortheim dan Limfadenokpati : untuk
stadium I dan II, 5 years survival : stadium II survival 57 %
- Operasi Schauta : histerektomi vagina yang
radikal.
ü Kombinasi Irraditas dan Pembedahan
Tidak dilakukan
secara rutin radiasi menyebabkan bertambahnya vaskulorasi, odema sehingga
tindakan operasi berikutnya mengalami kesukaran.
ü Cystotatica : Bloemycin
Terapi terhadap
ca. yang radio resisten 5 % dan Ca. cerviks adalah resisten terhadap
radioterapi dianggap resisten bila 8 – 10 minggu tetapi dalam keadaan masih
tetap sama.
2.1.8
Komplikasi
a.
Kerentanan kandung kencing
bersifat sementara
b.
Diare
c.
Perdarahan rektal
d.
Fistula vesika atau rekta
vaginalis
2.2 Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan Menurut Hellen Varney
Manajemen Kebidanan merupakan proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode mengorganisasikan pikiran dan
tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien
maupun tenaga kesehatan. Proses manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan
memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan dan penilaian
yang terpisah-pisah menjadi satu-kesatuan yang berfokus pada klien. ( Varney,
1997 )
Proses manajemen terdiri dari 7 langkah
yang berurutan dimana settiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh
langkah tersebut membentuk suatu kerangak lengkap yang dapat diuraikan lagi
menjadi langkah yang lebih rinci dan ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan
klien.
2.2.1
Pengkajian
Pengumpulan
data lengkap meliputi data subyektif, data obyektif dan data penunjang untuk
mengevaluasi pasien.
A. Data Subyektif]
1. Identitas
ü Nama pasien
Agar dapat
mengenal dan membedakan antara pasien yang satub dengan yang lainnya.
ü Umur
Untuk
menentukan prognosa masa nifas, bila umur terlalu tua dapat masuk dalam
golongan resiko tinggi.
ü Suku / Bangsa
Untuk
mengetahui bahasa dan adat istiadat
ü Agama
Berhubungan
dengan cara perawatan pasien.
ü Pendidikan
Diperlukan
dalam menjalin komunikasi dan motivasi yang diberikan petugas agar dapat
diterima sesuai dengan tingkat pengetahuannya.
ü Alamat
Untuk
mengetahui tempat tinggal pasien dan memudahkan saat diadakan kunjungan rumah.
2. Status Perkwinan
Untuk mengetahui
berapa umur pertama kali menikah dan sudah berapa lama membina hubungan suami
istri.
3. Keluhan Utama
Untuk
mengetahui keluhan yang dirasakan klien.
4. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui
kapan klien mendapat menstruasi pertamanya, siklus menstruasi, lama, warna dan
bau darah menstruasi, apakah mengalami dysmenorhea saat menjelang menstruasi.
5.
Riwayat Kehamilan, Persalinan
dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui
apakah klien sudah pernah hamil sebelumnya dan apakah ada penyulit saat
kehamilan, persalinan dan nifasnya yang lalu, sehingga dari riwayat ini dapat
diantisipasi keadaan yang mungkin bisa terulang lagi.
6.
Riwayat Kesehatan / Penyakit
Klien
Apakah klien
pernah menderita penyakit : jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, Hepatitis,
TBC atau ada riwayat kehamilan kembar.
7.
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah keluarga
klien ada yang menderita penyakit kronis, seperti : jantiung, hipertensi, asma,
DM, ginjal, TBC atau riwayat kehamilan kembar.
8.
Pola Kehidupan Sehari-Hari
Bagaimana pola
nutrisi, eliminasi, istirahat, personal hygiene, aktifitas, hubungan seksual,
perilaku kesehatan sehari-hari saat sebelum dan sesudah proses persalinan.
9.
Data Psikososial
Untuk mengetahui
respon klien terhadap kehadiran bayinya, rencana menyusui dan mengasuh bayinya,
tingkat pengetahuan klien, rencana KB serta kebiasaan masyarakat yang merugikan
dan menguntungkan terutama yang berkaitan dengan masa nifas.
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum, normalnya :
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5 - 37,5 ˚C
Respirasi : 18 – 24 ×/ menit
Nadi : 80 – 100 ×/ menit
2.
Pemeriksaan Fisik
ü Kepala dan wajah : bagaimana
keadaan rambut, warna rambut, apakah ada benjolan pada kepala, apakah wajahnya
pucat, adakah bengkak pada wajah.
ü Mulut da gigi :
bagaimana warna bibir, adakah stomatitis, adakah caries gigi.
ü Leher :
apakah ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, limfe dan vena jogularis.
ü Payudara :
apakah bentuknya simetris / tidak, adakah hyperpigmentasi pada areola mamae,
putting susu datar, menonjol ataukah tertarik kedalam, apakah sudah keluar /
belum, apakah ada nyeri dan benjolan abnormal.
ü Abdomen : ada
luka bekas operasi / tidak, seberapa tinggi TFU, bagaimana konsistensi,
kontraksi dan posisi uterus.
ü Pengeluaran pervaginam / lochea :
apa warna lochea, berapa jumlah keluaran pervaginan, bagaimana bau dan
konsistensinya.
ü Perineum :
bagaimanakah keadaan luka jahitan, kebersihan dan warnanya, apakah ada odema /
tidak.
ü Anus : adakah
hemoroid atau tidak
ü Ekstremitas :
apakah ada odema pada kaki dan tangan, apakah ada varices pada kaki, adakah
tabda-tanda tromboplebitis.
C.
Data Penunjang
Bagaimanakah
hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil konsultasi serta data-data kehamilan
dan persalinan sekarang.
ü berapa umur kehamilan
ü adakah penyulit saat kehamilan
ü bagaimanakah proses persalinannya :
- Kala I :
dimulai dari saat pembukaan 0 sebagai pembukaan lengkap. Lamanya kala I untuk
primigravida berlangsung 12 jam, sedangkan untuk multigravida sekitar 8 jam.
- KalaII :
dimuali dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahhir. Proses ini
berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.
- Kala III :
dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung ±
30 menit.
- Kala IV :
dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam setelah proses persalinan.
ü Bagaimana Keadaan Bayi
A-S :
bayi dikatakan normal jika A-S ≥ 7
Jenis kelamin :
laki-laki / perempuan
BB / PB :
normalnya BB ( 2500 – 4000 gram ) dan PB ( 43 – 55 cm )
2.2.2
Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa
atau masalah dan kebutuhan klien bedasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
Dx : Ny. “S” dengan Ca.
Cerviks
Ds : Ibu telah melakukan
operasi Ca. Cerviks
Do :
Keluaran pervaginam, TTV
2.2.3
Antisipasi Diagnosa dan Masalah
Potensial
Berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifiasi
lebih awal, perlu pula dilakukan identifikasi masalah dan diagnosa potensial
lain yang mungkin terjadi. Pada langkah ini, dibutuhkan pula antisipasi dan
bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
2.2.4
Tindakan Segera / Kolaborasi
Identifikasi tindakan segera dapat dilakukan dengan konsultasi,
kolaborasi, rujukan, sehingga dapat ditangani bersama-sama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
2.2.5
Intervensi
Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah
ini yang di identifikasi / diantisipasi pada langkah ini informasi / data dasar
yang tidak lengkap dapat dilengkapi dan asuhan yang diberikan haruslah
rasional.
2.2.6
Implementasi
Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat secara menyeluruh,
efisien dan aman. Pelaksanaan perencanaan ini dapat dilakukan oleh klien
ataupun oleh tim kesehatan.
2.2.7
Evaluasi
Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.
Apakah benar-benar terpenuhi dalam diagnosa atau tidak.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal : 22
Juli 2009 jam : 14.10 Oleh : Nikita Welandha
A.
Data Subyektif
1.1
Identitas
Nama : Ny. “S” Nama
Suami : Tn. “P”
Umur : 47 th Umur : 55 th
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa :
Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan :
SD
Pekerjaan : tidak bekerja Pekerjaan :
Serabutan
No. Register : 045169 Alamat : Tlogo pulih, Kec. Semanding
1.2 Status Perkawinan
umur pertama menikah : 29 th Lama menikah : 18 th
1.3 Keluhan Utama
Klien mengatakan mengeluarkan darah sedikit-sedikit sejak 1 bulan
yang lalu.
1.4
Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 th Fluor albus : ya
Siklus haid : ± 28 hari Bau : anyir
Lama : 6 – 7
hari HPHT : -
Warna : merah Dysmenorhea : ya
1.5
Riwayat kehamilan, persalinan
dan nifas yang lalu
No.
|
Suami ke-
|
|
Jns. pers
|
Penol.
|
Penyul.
|
BB / PB
|
Jns. kel
|
Hidup / mati
|
Meneteki
|
1.
|
HAMIL
|
INI
|
|
|
|
|
|
|
|
1.6
Riwayat Kesehatan / Penyakit
Klien
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit, seperti jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, hepatitis, TBC dan tidak pernah hamil kembar.
1.7
Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang menderita penyakkit
kronis, seperti jantung, hipertensi, DM, ginjal, hepatitis, TBC, dan tidak ada
riwayat hamil kembar.
1.8
Pola Kehidupan Sehari-hari
ü Pola Nutrisi
Klien mengatakan setelah menjalani operasi selalu menghabiskan
makanan yang dapat dari rumah sakit dan minum ± 1 liter / hari
ü Pola Eliminasi
Klien mengatakan setelah operasi BAK 4 – 5 kali per hari dan belum
BAB sampai sekarang.
ü Pola Istirahat
Klien mengatakan setelah menjalani operasi bisa istirahat / tidur
dengan tenang dan nyenyak.
ü Pola Personal Hygiene
Klien mengatakan setelah
menjalani operasi ibu sudah mandi dan mengganti pembalut setiap kali basah dan
penuh.
ü Pola Aktifitas
Klien mengatakan setelah menjalani operasi sudah dapat
berjalan-jalan seperti sebelum dilakukan operasi.
ü Pola Hubungan Seksual
Klien mengatakan selama dirumah sakit tidak melakukan hubungan
seksual dan klien akan melakukan hubungan seksual apabila sudah siap.
ü Perilaku Kesehatan
Klien mengatakan selama ini tidak pernah merokok ataupun
minum-minuman beralkohol dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau tanpa
seizin dokter / bidan.
1.9
Data Psikososial
- Klien mengatakan sangat lega setelah menjalani operasi
- Klien mengatakan akan mengkonsumsi sayuran hijau dan tidak akan
tarak
B.
Data Obyektif
2.1 Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : Composmentis
- KU : Baik
- BB : 53 kg
- tensi / nadi / suhu :
120/80 mmHg, 84 ×/menit, 36.5˚C
- Respirasi : 24 ×/menit
2.2 Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah : rambut hitam, bersih, tidak rontok,
wajah pucat, tidak ada conjungtivitis, sklera putih, anemis.
Mulut dan gigi : bibir tidak pucat, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher : tidak ada
pembesaran vrna jogularis, kel. Limfe dan kel. Tiroid
Payudara
- bentuk : simetris
- aerola : hiperpigmentasi
- putting susu : menonjol
- keluaran : tidak ada penngeluaran
Abdomen : tidak ada luka bekas
SC, perut terlihat besar daripada bentuk normalnya.
Pengeluaran Pervaginam
- warna : merah
- jumlah : ± 30 CC
- bau : anyir
- konsistensi : cair
Perineum
- bekas jahitan : tidak ada
- kebersihan : bersih
- odema : tidak ada
- warna : merah kehitaman
Anus : tidak ada
hemoroid
Ekstremitas atas dan
bawah
- odema : tidak ada
- varices : tidak ada
2.3
Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium :
- Hb :
4,6 gram %
- leucocyte : 7.400 set / ul
- eritrocyte : 3.910.000 jutasel / ul
- trombocyte : 272.000 ribusel / ul
2. Vagina Toucher : teraba kasar bergerombol seperti bunga kol.
3.2
INTERPRETASI DATA
Dx : Ny. “ S” dengan Ca. Cervik
Ds : Klien mengatakan
mengeluarkan darah sedikit-sedikit sejak 1 bulan yang lalu
Do : - teraba pembesaran perut yang abnormal
- VT : teraba kasar bergerombol seperti bunga kol
3.3
ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH
POTENSIAL
Fistula vesika atau rekta vaginalis
3.4
TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi dengan doktr untuk pemberian
terpai dan transfusi PRC sampai Hb ≥ 10 gram % dan biopsi.
3.5
INTERVENSI
Tanggal
: 22 Juli 2009 jam
: 14.10
Dx : Ny. “S” dengan Ca. Cerviks
Tujuan : Setelah diberikan
asuhan kebiodanan diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri dan perdarahan yang
berlangsung sedikit-sedikit sejak 1 bulan yang lalu.
Kriteria : - perdarahan
berkurang
- rasa nyeri berkurang
- TTV normal
- keadaan umum ibu baik
1. Observasi TTV dan keluaran perdarahan
pervaginam
R/ untuk
memantau perkembangan klien
2. Beritahukan tentang hasil pemeriksan atau
observasi
R/ agar klien
merasa tenang dan nyaman
3. Berikan terapi sesuai advice dokter
- injeksi :
cefotaxime 2 x 1 ( 1gram ) dan kalnex 3 x 1 ( 5ml )
- transfusi PRC
sampai Hb ≥ 10 gram %
- biopsi bila Hb
≥ 10 gram %
R/ untuk proses
pemulihan klien
4. Berikan HE tentang :
-
kebutuhan nutrisi
- personal
hygiene
R/
agar pasien mengetahui keadaan dirinya dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
dan harus dipenuhi.
5. Dilakukan aff depres
3.6
IMPLEMENTASI
No.
|
Tanggal / jam
|
Pelaksanaan
|
TT
|
1.
|
22 Juli 2009
16.00
23 Juli 2009
06.00
|
- Melakukan observasi TTV dan pengeluaran pervaginam : TD : 120/80
mmHg, nadi : 84 x/menit, suhu : 36,5˚C, KU : baik, pengeluaran : darah, warna
: merah ± 20 CC
- Memberitahukan kepada klien tentang hasil pemeriksaan, bahwa
keadan klien mulai membaik dan insyaAllah apabila keadaannya terus membaik
akan cepat pulang.
- Memberikan terapi sesuai advice dokter :
- menginjeksi : cefotaxime
2 x 1 (1gram) dan kalnex 3 x 1 ( 5ml
)
- memasang transfusi darah
PRC calf II dengan 20 tetes / menit
- membantu melakukan
biopsi dan memasang depres 2 biji
- Memberikan HE tentang :
- kebutuhan nutrisi :
menyarankan pada klien untuk makan-makanan yang bergizi, seperti sayuran
hijau dengan porsi banyak dan memperbanyak minum air putih serta menghindari
makanan pedas.
- personal hygiene :
menyarankan pada klien untuk selalu menjaga kebersihan diri dan mengganti pembalut
stiap kali basah / penuh.
- Melakukan aff depres
|
|
3.7
EVALUASI
Tanggal
: 23 Jul;I 2009 jam
: 07.00
S : Klien mengatakan
merasa lega setelah menjalani biopsi dan pengangkatan depres
O : Klien terlihat
kooperatif dengan kita / tenaga kesehatan
A : Ny. “S” umur 47 tahun
dengan Ca. Cerviks
P : Berikan HE pada klien
tentang :
- jaga kebersihan terutama pada daerah
kemaluan
- makan-makanan yang bergizi
- istirahat yang cukup
Follow up 1 minggu lagi tanggal 29 Juli 2009
atau jika ada keluhan
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Carsinoma
adalah pertumbuhan yang baru dan ganas terdiri dari sel-sel epitel yang
cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasi. ( Kamus
Buku Kedokteran Dorland : 98 )
Keadaan
dimana seluruh lapisan epitel gepeng diganti oleh sel abnormal yang tidak
berdeferensial yang tidak membedakan dengan sel-sel kanker. ( Ginekologi : 136
)
No comments:
Post a Comment