Tuesday 3 April 2018

kanker serviks


BAB 1
PENADHULUAN

1.1        Latar Belakang
   Kanker serviks adalah tumor ganas yang mengenai lapisan epitel dari leher rahim atau mulut rahim dimana sel-sel permukaan tersebut mengalami penggandaan dan berubah sifat seperti sel normal.
   Diantaranya tumor ganas ginekologik, kanker serviks menduduki peringkat pertama di Indonesia, selama kurun waktu 5 tahun ( 1975 – 2979 ) ditemukan 179 diantaranya R 63 kasus ( 68,1% ).
   Beberapa faktor yang dapat mengurangi terjadinya kanker serviks diantaranya adalah faktor sosial yaitu pada wanita yang sering gonta-ganti pasangan seksual dan faktor lain yaitu hereditas, infeksi virus herpes tipe 2 dan gejala yang biasanya timbul diantaranya perdarahan keputihan.
1.2        Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien kanker serviks.
         1.2.2    Tujuan Khusus
                     -  Mampu melaksanakan pengkajian / pengumpulan data subyektif dan obyektif.
                     -  Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada pasien kanker serviks.
                     -  Mampu mengatasi masalah potensial / diagnosa lainnya pada pasien kanker serviks.
                     -  Mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera pada pasien kanker serviks.
                     -  Mampu mengembangkan rencana segera secara efisien dan menyeluruh pada pasien kanker serviks.
                     -  Mampu melakukan tindakan segera dari rencana yang telah dibuat pada pasien kanker serviks.
                     -  Mampu mengevaluasi asuhan yang telah duberikan pada pasien kanker serviks.
1.3        Ruang Lingkup
   Berdasarkan kasus yang dipelajari maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana penanganan dan pencegahan masalah dalam memberikan asuhan pada pasien kanker serviks.
1.4        Metode Penulisan
   Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan asuhan kebidanan ini adalah dengan menggunakan pendekatn proses kebidanan yang memberikan asuhan kebidanan pada klien yang dihubungkan dengan study pustaka.
1.      Data Primer
a.       Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab kepada klien untuk mendapatkan data subyektif.
               b.   Pemeriksaan Fisik
Yaitu melakukan pemeriksaan fisik seperti inspeksi, palpasi, auskltasi dan perkusi.
               c.   Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada klien untuk mendata yang benar dan obyektif.
2.      Data Sekunder
a.   Study Kepustakaan dan Praktik di Lapangan
Yaitu mencari informasimelalui beberapa sumber yang berasal dari literature yang menjadi landasan teoritis dalam memberikan asuhan kebidanan disertai dari status pasien.
               b.   Pemeriksaan Penunjang
Yaitu pemeriksaan untuk melengkapi dari data primer meliputi laboratorium dan foto roentgen.
1.5        Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2009 sampai 1 Agustus 2009 di Ruang Flamboyan RSUD. Dr. R. Koesma Tuban.
1.6        Sistematika Penulisan
BAB1     : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB 2    : Landasan Teori yang terdiri dari konsep dasar yang sesuai dengan kasus yang diambil dan konsep asuhan kebidanan menurut Hellen Varney.
BAB 3    : Tinjauan Kasus yang terdiri dari beberapa tahap meliputi pengkajian, interpretasi data, diagosa potensial, diagnosa kebuutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB 4    : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1        Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Carsinoma Cerviks
2.1.1    Pengertian
   Tumor ganas yang mengenai lapisan epitel dari leher rahim atau mulut rahim dimana sel-sel permukaan tersebut mengalami penggandaan dan berubah sifat seperti sel normal. ( Sarwono Prawirohadjo, 1992 )
   Carsinoma adalah pertumbuhan yang baru dan ganas terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasi. ( Kamus Buku Kedokteran Dorland : 98 )
   Keadaan dimana seluruh lapisan epitel gepeng diganti oleh sel abnormal yang tidak berdeferensial yang tidak membedakan dengan sel-sel kanker. ( Ginekologi : 136 )
2.1.2        Etiologi
   Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui, tetapi ada faktor-faktor yang berhubungan erat dengan penyakit ini diantaranya adalah :
a.       Faktor Sosial
ü  Wanita yang lebih banyak dikenal Ca. Cerviks pada wanita yang sering bergonta-ganti paasngan.
ü  Berhubungan seksual dengan laki-laki yang belum disunat
ü  Kawin usia muda < 16 tahun.
ü  Frekuensi Ca. Cerviks pada wanita Yahudi lebih rendah daripada wanita kulit putih lainnya.
b.      Faktor Lain
ü  Sering ditemukan pada wanita yang mengalami HPV ( Human Papiloma Virus ) tipe 16 dan 18.
ü  Infeksi virus herpes
ü  Infeksi trikomonas dan perlukaan jalan lahir
ü  Hereditas
ü  Nutrisi rendah
2.1.3        Patologi
a.       Squamous Cell atau Epidermoid Carsinoma
Berasal dari portio serviks pars vaginalis
Makroskopis
ü  Stadium Preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan cervisitis chronica biasa.
ü  Stadium Permulaan ( Early Stage )
Sering tempat sebagai lesi disekitar ostium eksternum, batas kedua jenis epitel tempat sebagai daerah yang granuler, keras dan mudah berdarah, kadang-kadang permukaannya ditutup oleh pertumbuhan papiler.
ü  Stadium Setengah Lanjut ( Mode Rately Advanced Stage )
Telah mengenal sebagian besar atau seluruh bibir parela.
ü  Stadium Lanjut ( Advanced Stage )
Terjadi kerusakan dijaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulcus dengan jaringan rapuh dan mudah berdarah. Vagina disekitar jaringan Ca. dan juga karena infeksi.
b.      Adenocarsinoma
Berasal dari canalis, kadang-kadang mulai doksit ostium eksternum untuk kemudian tumbuh menonjol keluar.
Mikroskopis
ü  Grade I               : yang paling kurang indiferensiasi
ü  Grade I & II       : diantaranya
ü  Grade VI                        : yang paling banyak indiferensiasi
2.1.4        Gejala
a.       Perdarahan
Sifatnya bisa intermentuil atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya, pada jenis intra servikal perdarahan terjadinya lambat oleh karena terlindung.
b.      Keputihan ( Anormal Discharge )
Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebelum ada perdarahan terutama pada adenocarsinoma, pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi, sehingga cairan yang keluar berbau.
2.1.5        Klasifikasi Klinis
Klasifikasi menurut IPGO 1978, sebagai berikut :
a.       Stage O
Carsinoma insitu atau carsinoma intmepitel ( Ca. Pre invasil )
b.      Stage I
Ca terbatas pada cerviks
c.       Stage Ia
Carsinoma serviks, hanya dapat diagnosa secara mikroskopis, lesi lebih dari 3 mm atau secara mikroskopik kedalamannya > 3-5 mm dari epitel basal dan memanjang tidak lebih dari 7 mm.
d.      Stage Ib
Lesi invasive > 55 mm dibagi atas lesi ≤ 4 cm dan > 4 cm
e.       Stage II
Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar ke ⅔ bagian atas vagina, tetapi tidak sampai dinding panggul.
f.       Stage Iia
Penyebaran hanya kevagina, pula metrium masih bebas dari infiltrasi tumor.
g.      Stage IIb
Penyebaran keparametrium ini atau bilateral tadi belum sampai dinding panggul.
h.      Stage III
Penyebaran sampai ⅓ distal vagina keparametrium sampai dinding panggul.
i.        Stage IIIa
Penyebaran sampai ⅓ distal vagina namun tidak sampai dinding panggul.
j.        Stage IIIb
Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I dan II tetapi sudah ada gangguan faal ginjal / hidranefrosis.
k.      Stage IV
Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum atau vesika urinaria ( dibuktikan secara histology ) atau lebih bermetatasis keluar panggul atau ketempat yang jauh.
l.        Stage IVa
Telah bermetastasis kevagina sekitar.
m.    Stage Ivb
Telah bermetastasis jauh.
2.1.6        Diagnosa
a.       Sitologi
Dengan cara dilakukan pap smear.
b.      Schiller Test
Pemberian yodium pada portio yang normal akan berubah warna coklat tua pada epitel Ca. tidak mengandung glycogen yang bisa mengikat yodium oleh karena itu pada Ca. portio tidak berwarna.
c.       Biopsi
Sebagai suplemen terhadap sitologi daerah tempat diadakan biopsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan kolposkopi dengan biopsi dapat ditemukan jenis kankernya.
d.      Koloskopi
Alat untuk melihat cerviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Hasil pemeriksaan :
ü  Benigna
-          epitel yanng gepeng yang normal
-          ectopi
-          zono transformon
-          perubahan pandangan
ü  Suspek
- letopkatia
- punclation : daerah berbintik merah
- papilary puncklation
- mosaik
- transformasi yang atipis
                     e.   Kopomikroskopi
Pembesaran 200 kali sebelum dilihat dengan kolposkop diwarnai dulu dengan meyer hemotoxilin atau tulodine blue.
f.       Konisasi
Dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan dari pada cerviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
2.1.7        Penatalaksanaan
a.       Pada tingkat O ( tingkat klinis )
Dilakukan biopsi korucuf ( comblopsi ) ostium uteri internus tidak boleh rusak.
b.      Terapi Ca. Insitu
ü  Hysterektomi tetanus + pengangkatan vagina secukuonya
Pada wanita muda ditinggalkan 1 atau 2 ovarium , tidak dilakukan radioterapi oleh karena :
-    Dapat mnyebabkan menopouse pada wanita muda
-    Ada beberapa kasus yang resisten terhadap radioterapi
-    Tidak dapat dilakukan konfirmasi dari diaagnosa
ü  Amputasi serviks atau konisasi, dilakukan pada wanita muda yang masih ingin punya anak dengan syarat :
-  Bila lesinya kecil sekali
-  Bila dapat dilakukan pemeriksaan pap smear secara teratur
-  Bila penderuita cukup intelegensinya untuk mengerti inti penyakitnya
                     c.   Terapi pada clinical ca. ( stadium Ib keatas macrocarsinoma )
                           Irradiasi
ü  Keuntungan
-  Dapat dipakai untuk semua stadium
-  Dapat dipakai untuk wanita gemuk, tua dan pada medical risk
-  Tidak menyebabkan kematian seperti operasi, walaupun kadang-kadang menyebabkan komplikasi juga
ü  Matteri yang dipakai
-  Radium 226
-  Casium 137
-  Eksternal cobalt 60
ü  Dosis
Penyinaran dilakukan pada point A ( untuk jaringan ca. yang terletak di cerviks ) dan point B untuk sel ca. dikelenjar limfa.
-  Point A            : 2 cm lateral dari sumbu uterus dan 2 cm diatas fornix vagina 6000 – 6500 rads diberikan dalam raplikasi dengan interval 2 minggu.
-  Point B            : 3 cm lateral dari point A, 5000 – 5500 rads dengan kombinasi sesim dan caternal bean therapy.
ü  Operasi
-  Operasi Wortheim dan Limfadenokpati : untuk stadium I dan II, 5 years survival : stadium II survival 57 %
-  Operasi Schauta : histerektomi vagina yang radikal.
ü  Kombinasi Irraditas dan Pembedahan
Tidak dilakukan secara rutin radiasi menyebabkan bertambahnya vaskulorasi, odema sehingga tindakan operasi berikutnya mengalami kesukaran.
ü  Cystotatica : Bloemycin
Terapi terhadap ca. yang radio resisten 5 % dan Ca. cerviks adalah resisten terhadap radioterapi dianggap resisten bila 8 – 10 minggu tetapi dalam keadaan masih tetap sama.
2.1.8        Komplikasi
a.       Kerentanan kandung kencing bersifat sementara
b.      Diare
c.       Perdarahan rektal
d.      Fistula vesika atau rekta vaginalis

2.2    Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney
      Manajemen Kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode mengorganisasikan pikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun tenaga kesehatan. Proses manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan dan penilaian yang terpisah-pisah menjadi satu-kesatuan yang berfokus pada klien. ( Varney, 1997 )
      Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana settiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangak lengkap yang dapat diuraikan lagi menjadi langkah yang lebih rinci dan ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan klien.
2.2.1        Pengkajian
Pengumpulan data lengkap meliputi data subyektif, data obyektif dan data penunjang untuk mengevaluasi pasien.
A.  Data Subyektif]
1.   Identitas
ü  Nama pasien
Agar dapat mengenal dan membedakan antara pasien yang satub dengan yang lainnya.
ü  Umur
Untuk menentukan prognosa masa nifas, bila umur terlalu tua dapat masuk dalam golongan resiko tinggi.
ü  Suku / Bangsa
Untuk mengetahui bahasa dan adat istiadat
ü  Agama
Berhubungan dengan cara perawatan pasien.
ü  Pendidikan
Diperlukan dalam menjalin komunikasi dan motivasi yang diberikan petugas agar dapat diterima sesuai dengan tingkat pengetahuannya.
ü  Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien dan memudahkan saat diadakan kunjungan rumah.
                     2.   Status Perkwinan
Untuk mengetahui berapa umur pertama kali menikah dan sudah berapa lama membina hubungan suami istri.
                     3.   Keluhan Utama
                           Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan klien.
                     4.   Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui kapan klien mendapat menstruasi pertamanya, siklus menstruasi, lama, warna dan bau darah menstruasi, apakah mengalami dysmenorhea saat menjelang menstruasi.
5.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah klien sudah pernah hamil sebelumnya dan apakah ada penyulit saat kehamilan, persalinan dan nifasnya yang lalu, sehingga dari riwayat ini dapat diantisipasi keadaan yang mungkin bisa terulang lagi.
6.      Riwayat Kesehatan / Penyakit Klien
Apakah klien pernah menderita penyakit : jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, Hepatitis, TBC atau ada riwayat kehamilan kembar.
7.      Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit kronis, seperti : jantiung, hipertensi, asma, DM, ginjal, TBC atau riwayat kehamilan kembar.
8.      Pola Kehidupan Sehari-Hari
Bagaimana pola nutrisi, eliminasi, istirahat, personal hygiene, aktifitas, hubungan seksual, perilaku kesehatan sehari-hari saat sebelum dan sesudah proses persalinan.
9.      Data Psikososial
Untuk mengetahui respon klien terhadap kehadiran bayinya, rencana menyusui dan mengasuh bayinya, tingkat pengetahuan klien, rencana KB serta kebiasaan masyarakat yang merugikan dan menguntungkan terutama yang berkaitan dengan masa nifas.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum, normalnya :
Kesadaran                : composmentis
Tekanan darah          : 120/80 mmHg
Suhu                         : 36,5 - 37,5 ˚C
Respirasi                   : 18 – 24 ×/ menit
Nadi                         : 80 – 100 ×/ menit
2.      Pemeriksaan Fisik
ü  Kepala dan wajah    : bagaimana keadaan rambut, warna rambut, apakah ada benjolan pada kepala, apakah wajahnya pucat, adakah bengkak pada wajah.
ü  Mulut da gigi           : bagaimana warna bibir, adakah stomatitis, adakah caries gigi.
ü  Leher                        : apakah ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, limfe dan vena jogularis.
ü  Payudara                  : apakah bentuknya simetris / tidak, adakah hyperpigmentasi pada areola mamae, putting susu datar, menonjol ataukah tertarik kedalam, apakah sudah keluar / belum, apakah ada nyeri dan benjolan abnormal.
ü  Abdomen                 : ada luka bekas operasi / tidak, seberapa tinggi TFU, bagaimana konsistensi, kontraksi dan posisi uterus.
ü  Pengeluaran pervaginam / lochea           : apa warna lochea, berapa jumlah keluaran pervaginan, bagaimana bau dan konsistensinya.
ü  Perineum                  : bagaimanakah keadaan luka jahitan, kebersihan dan warnanya, apakah ada odema / tidak.
ü  Anus                         : adakah hemoroid atau tidak
ü  Ekstremitas              : apakah ada odema pada kaki dan tangan, apakah ada varices pada kaki, adakah tabda-tanda tromboplebitis.
        
C.     Data Penunjang
Bagaimanakah hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil konsultasi serta data-data kehamilan dan persalinan sekarang.
ü  berapa umur kehamilan
ü  adakah penyulit saat kehamilan
ü  bagaimanakah proses persalinannya :
-     Kala I     : dimulai dari saat pembukaan 0 sebagai pembukaan lengkap. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam, sedangkan untuk multigravida sekitar 8 jam.
-     KalaII     : dimuali dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahhir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.
-     Kala III  : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung ± 30 menit.
-     Kala IV  : dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam setelah proses persalinan.
ü  Bagaimana Keadaan Bayi
A-S                           : bayi dikatakan normal jika A-S ≥ 7
Jenis kelamin            : laki-laki / perempuan
BB / PB                    : normalnya BB ( 2500 – 4000 gram ) dan PB ( 43 – 55 cm )
        
2.2.2        Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien bedasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
Dx       : Ny. “S” dengan Ca. Cerviks
Ds        : Ibu telah melakukan operasi Ca. Cerviks
Do                            : Keluaran pervaginam, TTV
        
2.2.3        Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifiasi lebih awal, perlu pula dilakukan identifikasi masalah dan diagnosa potensial lain yang mungkin terjadi. Pada langkah ini, dibutuhkan pula antisipasi dan bila memungkinkan dilakukan pencegahan.

2.2.4        Tindakan Segera / Kolaborasi
Identifikasi tindakan segera dapat dilakukan dengan konsultasi, kolaborasi, rujukan, sehingga dapat ditangani bersama-sama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

2.2.5        Intervensi
Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah ini yang di identifikasi / diantisipasi pada langkah ini informasi / data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi dan asuhan yang diberikan haruslah rasional.

2.2.6        Implementasi
Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat secara menyeluruh, efisien dan aman. Pelaksanaan perencanaan ini dapat dilakukan oleh klien ataupun oleh tim kesehatan.

2.2.7        Evaluasi
Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan. Apakah benar-benar terpenuhi dalam diagnosa atau tidak.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
      Anamnesa tanggal : 22 Juli 2009        jam : 14.10            Oleh : Nikita Welandha
A.    Data Subyektif
1.1  Identitas
   Nama               : Ny. “S”                              Nama Suami    : Tn. “P”
   Umur               : 47 th                                Umur                  : 55 th
   Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia             Suku / Bangsa    : Jawa / Indonesia
   Agama             : Islam                               Agama                : Islam
   Pendidikan                     : SD                       Pendidikan      : SD
   Pekerjaan         : tidak bekerja                   Pekerjaan            : Serabutan
               No. Register    : 045169                            Alamat               : Tlogo pulih, Kec. Semanding
      1.2    Status Perkawinan
   umur pertama menikah : 29 th                  Lama menikah : 18 th

      1.3    Keluhan Utama
Klien mengatakan mengeluarkan darah sedikit-sedikit sejak 1 bulan yang lalu.

1.4        Riwayat Menstruasi
Menarche           : 11 th                             Fluor albus         : ya
Siklus haid         : ± 28 hari                       Bau                     : anyir
Lama                  : 6 – 7 hari                      HPHT                 : -
Warna                 : merah                           Dysmenorhea     : ya

1.5        Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No.
Suami ke-
UK
Jns. pers
Penol.
Penyul.
BB / PB
Jns. kel
Hidup / mati
Meneteki
1.
HAMIL
INI







1.6        Riwayat Kesehatan / Penyakit Klien
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit, seperti jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, hepatitis, TBC dan tidak pernah hamil kembar.

1.7        Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang menderita penyakkit kronis, seperti jantung, hipertensi, DM, ginjal, hepatitis, TBC, dan tidak ada riwayat hamil kembar.

1.8        Pola Kehidupan Sehari-hari
ü  Pola Nutrisi
Klien mengatakan setelah menjalani operasi selalu menghabiskan makanan yang dapat dari rumah sakit dan minum ± 1 liter / hari
ü  Pola Eliminasi
Klien mengatakan setelah operasi BAK 4 – 5 kali per hari dan belum BAB sampai sekarang.
ü  Pola Istirahat
Klien mengatakan setelah menjalani operasi bisa istirahat / tidur dengan tenang dan nyenyak.
ü  Pola Personal Hygiene
Klien  mengatakan setelah menjalani operasi ibu sudah mandi dan mengganti pembalut setiap kali basah dan penuh.
ü  Pola Aktifitas
Klien mengatakan setelah menjalani operasi sudah dapat berjalan-jalan seperti sebelum dilakukan operasi.
ü  Pola Hubungan Seksual
Klien mengatakan selama dirumah sakit tidak melakukan hubungan seksual dan klien akan melakukan hubungan seksual apabila sudah siap.
ü  Perilaku Kesehatan
Klien mengatakan selama ini tidak pernah merokok ataupun minum-minuman beralkohol dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau tanpa seizin dokter / bidan.

1.9        Data Psikososial
- Klien mengatakan sangat lega setelah menjalani operasi
- Klien mengatakan akan mengkonsumsi sayuran hijau dan tidak akan tarak

B.     Data Obyektif
2.1    Pemeriksaan Umum
         - Kesadaran                    : Composmentis
         - KU                               : Baik
         - BB                               : 53 kg
         - tensi / nadi / suhu         :  120/80 mmHg, 84 ×/menit, 36.5˚C
         - Respirasi                      : 24 ×/menit

2.2    Pemeriksaan Fisik
         Kepala dan wajah          : rambut hitam, bersih, tidak rontok, wajah pucat, tidak ada conjungtivitis, sklera putih, anemis.
         Mulut dan gigi               : bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
         Leher                              : tidak ada pembesaran vrna jogularis, kel. Limfe dan kel. Tiroid
         Payudara
               - bentuk                    : simetris
               - aerola                     : hiperpigmentasi
               - putting susu           : menonjol
               - keluaran                 : tidak ada penngeluaran
         Abdomen                       : tidak ada luka bekas SC, perut terlihat besar daripada bentuk normalnya.
         Pengeluaran Pervaginam
               - warna                     : merah
               - jumlah                    : ± 30 CC
               - bau                         : anyir
               - konsistensi             : cair
         Perineum
               - bekas jahitan          : tidak ada
               - kebersihan              : bersih
               - odema                    : tidak ada
               - warna                     : merah kehitaman
         Anus                               : tidak ada hemoroid
         Ekstremitas atas dan bawah
               - odema                    : tidak ada
               - varices                    : tidak ada

2.3           Data Penunjang
1.   Pemeriksaan laboratorium :
      - Hb                          : 4,6 gram %
      - leucocyte                : 7.400 set / ul
      - eritrocyte                : 3.910.000 jutasel / ul
      - trombocyte             : 272.000 ribusel / ul
2.   Vagina Toucher        : teraba kasar bergerombol seperti bunga kol.

3.2  INTERPRETASI DATA
Dx    : Ny. “ S” dengan Ca. Cervik
Ds     : Klien mengatakan mengeluarkan darah sedikit-sedikit sejak 1 bulan yang lalu
Do    : - teraba pembesaran perut yang abnormal
           - VT : teraba kasar bergerombol seperti bunga kol

3.3  ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
         Fistula vesika atau rekta vaginalis

3.4  TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
         Kolaborasi dengan doktr untuk pemberian terpai dan transfusi PRC sampai Hb ≥ 10 gram % dan biopsi.

3.5  INTERVENSI
Tanggal : 22 Juli 2009                                        jam : 14.10
Dx          : Ny. “S” dengan Ca. Cerviks
Tujuan    : Setelah diberikan asuhan kebiodanan diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri dan perdarahan yang berlangsung sedikit-sedikit sejak 1 bulan yang lalu.
Kriteria   : - perdarahan berkurang
                 - rasa nyeri berkurang
                 - TTV normal
                 - keadaan umum ibu baik
         1.   Observasi TTV dan keluaran perdarahan pervaginam
               R/ untuk memantau perkembangan klien
         2.   Beritahukan tentang hasil pemeriksan atau observasi
               R/ agar klien merasa tenang dan nyaman
         3.   Berikan terapi sesuai advice dokter
               - injeksi : cefotaxime 2 x 1 ( 1gram ) dan kalnex 3 x 1 ( 5ml )
               - transfusi PRC sampai Hb ≥ 10 gram %
               - biopsi bila Hb ≥ 10 gram %
               R/ untuk proses pemulihan klien
               4.   Berikan HE tentang :
                     - kebutuhan nutrisi
                     - personal hygiene
R/ agar pasien mengetahui keadaan dirinya dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dan harus dipenuhi.
               5.   Dilakukan aff depres

3.6  IMPLEMENTASI
     
No.
Tanggal / jam
Pelaksanaan
TT
1.
22 Juli 2009
16.00






















23 Juli 2009
06.00
- Melakukan observasi TTV dan pengeluaran pervaginam : TD : 120/80 mmHg, nadi : 84 x/menit, suhu : 36,5˚C, KU : baik, pengeluaran : darah, warna : merah ± 20 CC
- Memberitahukan kepada klien tentang hasil pemeriksaan, bahwa keadan klien mulai membaik dan insyaAllah apabila keadaannya terus membaik akan cepat pulang.
- Memberikan terapi sesuai advice dokter :
  - menginjeksi : cefotaxime 2 x 1 (1gram) dan    kalnex 3 x 1 ( 5ml )
  - memasang transfusi darah PRC calf II dengan 20 tetes / menit
  - membantu melakukan biopsi dan memasang depres 2 biji
- Memberikan HE tentang :
   - kebutuhan nutrisi : menyarankan pada klien untuk makan-makanan yang bergizi, seperti sayuran hijau dengan porsi banyak dan memperbanyak minum air putih serta menghindari makanan pedas.
   - personal hygiene : menyarankan pada klien untuk selalu menjaga kebersihan diri dan mengganti pembalut stiap kali basah / penuh.
- Melakukan aff depres


3.7  EVALUASI
Tanggal : 23 Jul;I 2009                                      jam : 07.00
S       : Klien mengatakan merasa lega setelah menjalani biopsi dan pengangkatan depres
O      : Klien terlihat kooperatif dengan kita / tenaga kesehatan
A      : Ny. “S” umur 47 tahun dengan Ca. Cerviks
P       : Berikan HE pada klien tentang :
            - jaga kebersihan terutama pada daerah kemaluan
                  - makan-makanan yang bergizi
                  - istirahat yang cukup
                 Follow up 1 minggu lagi tanggal 29 Juli 2009 atau jika ada keluhan


BAB 4
PENUTUP

4.1        Kesimpulan
         Carsinoma adalah pertumbuhan yang baru dan ganas terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasi. ( Kamus Buku Kedokteran Dorland : 98 )
         Keadaan dimana seluruh lapisan epitel gepeng diganti oleh sel abnormal yang tidak berdeferensial yang tidak membedakan dengan sel-sel kanker. ( Ginekologi : 136 )

No comments:

Post a Comment

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...