Friday 11 March 2016

makalah Abortus

ABORTUS

BATASAN
Berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram (Williams Obstetric : beberapa negara eropa masih menggunakan definisi kurang dari 1000 gram).

KALASIFIKASI
I.     menurut penggolongan jenis :
1.    abortus spontan : terjadi dengan sendirinya
2.    abortus provokatus : disengaja
a.    abortus provokatus terapetikus : dengan alasan kehamilan membahayakan ibunya atau janin cacat.
b.    abortus provokotus kriminalis : tanpa alasan medis yang sah.
II.     menurut derajat / tingkat :
1.      Abortus Iminen : abortus yang membakat ditandai dengan perdarahan pervaginam yang minimal, tetapi portio uteri ( kanalis servikalis ) masih tertutup.
2.      Abortus Insipiens : pembukaan servik yang kemudian diikuti oleh kontraksi uterus namun buah kehamilan belum ada yang keluar.
3.      Abortus Inkomplet : biasanya ada pembukaan serviks, sebagian hasil konsepsi sudah ke luar ( plasenta ) sebagian masih tertahan didalam rahim. biasanya diikuti perdarahan hebat.
4.      “Missed Abortion” :tertahannya hasil konsepsi yang telah mati didalam rahim selama ≥ 8 minggu. ditandai dengan tinggi fundus uterus yang menetap bahkan mengecil. biasanya tidak diikuti tanda-tanda abortus seperti perdarahan, pembukaan servik.
5.      Abortus Habitualis : abortus spontan 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
6.      Abortus Infeksious : abortus yang mengalami infeksi.

ETIOLOGI
1.      ovum patologik ( Blight Ovum )
embrio degenerasi yang kadang-kadang disertai pertumbuhan plasenta abnormal.
2.      Kromosom Abnormal
misalnya monosomia dan trisomia
3.      kelainan pada sel telur dan sperma
spermatozoa maupunsel telur yang mengalami “aging proces” sebelum fertifsasi akan meningkatkan insiden abortus.
4.      kondisi rahim yang tidak optimal
gangguan kontrol hormonal dan faktor-faktor endokrin laain yang berhubungan dengan persiapan uterus dalam menghadapi proses implantasi dan penyediaan nutrisi janin : gangguan pada corpus luteum.
5.      penyakit ibu
penyakit kronis : hipertensi, diabetes meletus, keganasan
penyakit infeksi : toksoplamosis, rubella, sifilis
6.      malnutrisi
7.      inkomptabilitas rhesus
reaksi antara Rh anti Rh menyebabkan proses autoimunologik sehingga terjadi eritoblastosis fetalis.
8.      laparotomi
makin dekat lokasi pembedahan ke organ pelvis, kemungkinan abortus meningkat.
9.      trauma fisik dan jiwa
rasa prustasi dan jiwa
10.  keracunan
tembakau, alkohol dan radiasi
11.  cervix incompten

PATOFISIOLOGI
perubahan patologi dimana dari perdarahan pada desidua basalis yang menyebabkan nekrosis jaringan sekitar. selanjutnya sebagian atau seluruh janin akan terlepas dari dinding rahim. keadaan ini merupakan benda asing bagi rahim sehingga merangsang kontraksi rahim untuk terjadi ekspulsi. bila ketuban pecah terlihat maserasi janin bercampur air ketuban. seringkali fetus tak tampak dan ini disebut “ blight ovum”.

KOMPLIKASI
1.    perdarahan : mengakibatkan anemi syok dan syok hipovelomik
2.    infeksi : abortus infeksi dan sepsis

GEJALA KLINIS
1.    perdarahan
a.    berlangsung ringan sampai dengan berat
b.    perdarahan pervaginam pada abortus iminen biasanya ringan berlangsung berhari hari dan warnanya merah kecoklatan
2.    nyeri
a.    “cromping pain”, rasa nyeri seperti pada waktu haid didaerah suprassimpisis, pinggan dan tulang belakang yang bersifat ritmis
3.    febris
a.    menunjukkan proses infeksi intra genital, biasanya lochea berbau dan nyeri pada waktu pemeriksaan dalam.

DIAGNOSIS, GEJALA, DAN PENATALAKSANAAN
Diagnosis
Gejala Klinis
Penatalaksanaan
Abortus Iminen
-       (Ada) amenore
-       (Ada) tanda-tanda hamil muda
-       perdarahan pervaginam, nyeri neri (cramping pain)
-       VT ( pemeriksaan dalam : ostium uteri menutup)
-     istirahat – tirah baring
-     tokolitik : isoxuprine tiap 8 jam
-     preparat progeston 2-3 x 1 tab setiap 8-12 jam
-     antiprostaglandin 500mg setiap 8 jam
Abortus Insipiens
-        perdarahan pervagianam, nyeri (his)
-        VT : ostium uterimenipis dan terbuka ketuban menonjol buah kehamilan utuh
-     kuretase atau drip oxytocin bola kehamilan lebih dari 12 minggu dilanjutkan
-     methylgomethrine meleat 1 tab, setiap 8 jam selama 5 hari
-     amoxicilin 500 mg setiap 6 jam selama 5 hari
Abortus Inkomplet
-       perdarahan pervagianam, nyeri dan kadang-kadang disertai syok
-       VT : ostium uteri terbuka didapat sisa kehamilan  plasenta
-     memperbaiki keadaan umum
-     kosongkan isi uterus (menghentikan perdarahan)
-     jika kehamilan > 12 mggu : methylergomethine meleat 1 tab setiap 8 jam selama 5 hari
-     cegah ifeksi amoxycilin 500 mg tiap 8jam selama 5 hari
Missed Abortion
-       perdarahan dan keluhan kahamilan
Pemeriksaan fisik : tinggi fundus uteri yang menetap dan bahkan mengecil tidak sesuai dengan umur kahamilan
MRS :
Mengeluarkan jaringan nekrosis
-     pemeriksaan faal hemostatis
-     kehamilan <12 mgg langsung kuretase
-     kehamilan > 12 mgg : misoprostol 1 tab / intra vaginal / tiap 6 jam / 1 hari dilanjutkan dengan OD dan kuretase
-     disarankan untuk monitoring fibrinogen serum
Abortus infeksi
Abortus inkomplet+panas
-          perdarahn pervaginam, nyeri dan sering disertai syok
-          VT : ostium uteri terbuka, nyeri adneksa dan flour albuse yang berbau
-     perbaik KU : infus, transfusi
-     antipiretik : Xylomidon 2 cc i.m
-     antibiotik dosis tinggi : ampiciline 3-5 hari atau amoxycilin 1 gr i.v tisp 8 / hari selama 3-5 hari
-     kuret setelah 3-6 jam
Abortus septis
Tanda-tanda sepsis pada umumnya
MRS ;
a.  first line :
-       ampiciline 1 gr i.v tiap 6 jam
-       gentamicyn 80 mg i.m tiap 12 jam
-       metronidazole 1 gr rek.suptiap 8 jam
b.  ditambah pengobatan suportip oksigen, pemasangan CVP dan lain-lain
c.  12-24 jam kemudian dilakukan kuret, observasi selama 12 jam lagi. bila keadaan tidak membaik, berikan obat “secondline” (sefalosporin generasi III). bila 12 jam berikutnya keadaan tidak membaik, dilakukan TAH+BSO

DIAGNOSIS BANDING
1.      kehamilan ektopik
2.      hipermenorheae
3.      abortus mola hidatidosa
4.      mioma uteri bertangkai


 daftar pustaka
1. cunninghan. GF,6,MD.MacDonald P.C,MD,Garet N.F,MD, Abortion, Wiliam Obstetrics 20th Edition, 1997,Applentiom & Lange Connectient p. 579-605
benson R,C Pemoll M.L. Early Prenancy Complication. In Handbook Of Obstetrics & gynecology 9th Edition, 1994, RR Donellcy and Sons p. 288-299
saifuddin A.B, Racmihadhi T. Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan. In. Ilmu Kebidanan Edisi IV, hal 302-312, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta 1997

No comments:

Post a Comment

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...