Showing posts with label ilmu. Show all posts
Showing posts with label ilmu. Show all posts

Thursday 24 June 2021

hipertensi / darah tinggi

 

HIPERTENSI                                                                          

I.             PENGERTIAN

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995 )  Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).

 

II.          PENYEBAB

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )

1.      Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya

2.      Hipertensi  sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

 

Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut :

a.       Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi

b.      Ciri perseorangan

Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur       ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras (    ras    kulit   hitam   lebih  banyak dari kulit putih )

c.       Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

 

 

III.       PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).

 

IV.       TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward  K Chung, 1995 )

1.      Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

 

2.      Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

 

V.          PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.      Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh

2.      Pemeriksaan retina

3.      Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung

4.      EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri

5.      Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa

6.      Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.

7.      Foto dada dan CT scan

Sunday 16 May 2021

kesehatan masyarakat

 

Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat

2.1.1 Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masyarakat ini. Secara kronologis batasan – batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut.

Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya – upaya untuk mengatasi masalah – masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain, kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.

Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan ditemukan bakteri – bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi di dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.

9

 
Pada awal abad ke-19, kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara ilmu biologi dengan ilmu sosial. Dalam perkembangan selanjutnya,  kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.

Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan sanitasi mempunyasi aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks. Akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagi aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.

Dari pengalaman – pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) dalam buku “Dasar – Dasar Kesehatan Masyarakat” akhirnya membuat batasan kesehatan masyarakat yang sampai sekarang masih relevan sebagai berikut : kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha – usaha pengorganisasian masyarakat untuk :

1.      Perbaikan sanitasi lingkungan.

2.      Pemberantasan penyakit – penyakit menular.

3.      Pendidikan untuk kebersihan perorangan.

4.      Pengorganisasian pelayanan – pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.

5.      Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Dari Batasan tersebut tersirat bahwa kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Ketiga tujuan tersebut sudah barang tentu saling berkaitan dan mempunyai pengertian yang luas. Untuk mencapai ketiga tujuan pokok tersebut, Winslow dalam buku “Dasar – Dasar Kesehatan Masyarakat” mengusulkan cara atau pendekatan yang dianggap paling efektif adalah melalui upaya – upaya pengorganisasian masyarakat.

Pengorganisasian masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan – tujuan kesehatan masyarakat pada hakekatnya adalah menghimpun potensi masyarakat atau sumber daya (resources) yang ada di dalam masyarakat itu sendiri untuk upaya-upaya preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif kesehatan mereka sendiri.

Pengorganisasian masyarakat dalam bentuk penghimpunan dan pengembangan potensi dan sumber – sumber daya masyarakat dalam konteks ini pada hakekatnya adalah menumbuhkan, membina dan mengembangkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan kesehatan.

Menumbuhkan partisipasi masyarakat tidaklah mudah, memerlukan pengertian, kesadaran, dan penghayatan oleh masyarakat terhadap masalah – masalah kesehatan mereka sendiri, serta upaya – upaya pemecahannya. Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan masyarakat melalui pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Jadi pendekatan utama yang diajukan oleh Winslow dalam buku “Dasar – Dasar Kesehatan Masyarakat” dalam mencapai tujuan – tujuan kesehatan masyarakat sebenarnya adalah salah satu strategi atau pendekatan pendidikan kesehatan.

Selanjutnya Winslow dalam buku “Dasar – Dasar Kesehatan Masyarakat” secara implisit mengatakan bahwa kegiatan kesehatan masyarakat mencangkup :

1.      Sanitasi lingkungan.

2.      Pemberantasan penyakit.

3.      Pendidikan kesehatan (Higiene).

4.      Manajemen (pengorganisasian) pelayanan kesehatan.

5.      Pengembangan rekayasa sosial dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Dari 5 bidang kegiatan kesehatan masyarakat tersebut, 2 kegiatan diantaranya yakni kegiatan pendidikan hygiene dan rekayasa sosial adalah menyangkut kegiatan pendidikan kesehatan. Sedangkan kegiatan bidang sanitasi, pemberantasan penyakit dan pelayanan kesehatan sesungguhnya tidak sekedar penyediaan sarana fisik, fasilitas kesehatan dan pengobatan saja, tetapi perlu upaya pemberian pengertian dan kesadaran kepada masyarakat tentang menfaat serta pentingnya upaya – upaya atau fasilitas fisik tersebut dalam rangka pemeliharaan, penungkatan dan pemulihan kesehatan mereka. Apabila tidak disertai dengan upaya – upaya ini maka sarana – sarana atau fasilitas pelayanan tersebut tidak atau kurang berhasil serta optimal.

Batasan lain disampaikan oleh Ikatan dokter Amerika (1948) dalam buku “Dasar – Dasar kesehatan Masyarakat”, Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha – usaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini mencangkup pula usaha – usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit.

Dari perkembangan batasan kesehatan masyarakat seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.

(Heni Puji,dkk.2009).

2.1.2 Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

            Disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain, mencangkup :

1.      Ilmu biologi.

2.      Ilmu kedokteran.

3.      Ilmu kimia.

4.      Fisika.

5.      Ilmu lingkungan.

6.      Sosiologi.

7.      Antropologi (ilmu yang mempelajari budaya pada masyarakat).

8.      Psikologi.

9.      Ilmu pendidikan.

Oleh karena itu ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin.

Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu Kesehatan Masyarakat ini antara lain sebagai berikut :

1.      Epidemologi.

2.      Biostatistik / Statistik kesehatan.

3.      Kesehatan ligkungan.

4.      Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku.

5.      Administrasi kesehatan masyarakat.

6.      Kesehatan kerja.

(Heni Puji,dkk.2009).

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat

            Menurut Hendrik L.Blum dalam buku “dasar – dasar kesehatan masyarakat”, ada 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat atau perorangan : Lingkungan, Perilaku, Pelayanan Kesehatan, Keturunan. Faktor - faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Lingkungan Hidup

Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu :

a.       Lingkungan Fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya.

b.      Lingkungan Sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.

c.       Lingkungan Biologi contohnya hewan, jasad renik, tumbuhan.

2. Perilaku

Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.

3. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.

Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.

4. Keturunan

Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, asma bronehial, epilepsy, retardasi mental, hipertensi, buta warna, dll.

Upaya – Upaya kesehatan masyarakat meliputi 4 area kegiatan, yaitu upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

1.      Promotif

Adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan, meliputi usaha – usaha peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, dan istirahat cukup sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.

 

2.      Preventif

Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit, meliputi usaha – usaha : pemberian imunisasi (bayi, anak, bumil), pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.

3.      Kuratif

Adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk diobati secara tepat dan adekuat sehingga kesehatan pulih.

4.      Rehabilitatif

Adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya, untuk memperbaiki kelemahan fisik, mental, dan social pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya meliputi : latihan – latihan terprogram, fisioterapi.

(Heni Puji,dkk.2009).

2.1.4 Sasaran Kesehatan Masyarakat

            Sasaran pelayanan kesehatan masarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal, melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Lingkup tatanan kesehatan masyarakat, meliputi tatanan keluarga, kelompok dan masyarakat.

            Sesuai kompetensi klinis kebidanan, bahwa sasaran pelayanan kebidanan di masyarakat adalah remaja, wanita pra hamil, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, akseptor KB, masa klimakterium, menopause, periode maternal, dan wanita dengan gangguan sistem reproduksi ringan. Sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan adalah sesuai kompetensi klinis, dan kewenangan yang diberikan oleh bidan dalam menjalankan praktiknya di masyarakat.

(Heni Puji,dkk.2009).

 

Thursday 26 November 2020

SOP PERAWATAN PAYUDARA

 


LOGO STIKES

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP) PERAWATAN PAYUDARA

PROTAB

No. dokumen :

No. Revisi : -

Halaman :

Tanggal terbit :

24 November 2011

Ditetapkan

Ketua STIKES 

Pengertian

Suatu tindakan dengan melakukan beberapa pemijatan, menjaga kebersihan serta tindakan-tindakan pada payudara, sehingga tidak mengalami kesulitan pada masa menyusui.

Tujuan

1.      Memelihara kebersihan payudara

2.      Melenturkan dan menguatkan putting

3.      Mempelancar pengeluaran ASI

Indikasi

1.      Klien hamil trisemester ke-3

2.      Klien nifas

Petugas

Perawat

Persiapan Alat

1.      baby oli/ minyak kelapa

2.      Kapas secukupnya

3.      Waslap, 2 buah

4.      Handuk bersih, 2 buah

5.      Bengkok

6.      2 baskom berisi air (hangat dan dingin)

7.      BH yang bersih dan terbuat dari katun

Persiapan Klien

1.      KIE

2.      posisikan pasien pada posisi yang nyaman dan aman

Persiapan Lingkungan

1.      menjaga privasi klien

2.      pencahayaan yang cukup

prosedur

1.         cuci tangan di air mengalir kemudian keringkan dengan handuk

2.         Ibu duduk bersandar.

3.         Pakaian atas dibuka.

4.         Handuk diletakkan di bawah payudara.

5.         Kapas dibasahi dengan kapas alcohol.

6.         Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak/baby oil selama 3-5 menit.

7.         Kapas digosokkan disekitar putting susu untuk mengangkat kotoran kemudian kedua tangan dibasahi dengan baby oil.

8.         Lakukan pemijatan.

Langkah-langkah Pijat Payudara Cara-cara pemijatan payudara:

1.      Tuangkan minyak secukupnya.

2.      Kedua telapak tangan berada diantara kedua belah tangan payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan.

3.      Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah puting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan. Dilakukan sebanyak 30 kali.

4.      Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu, setiap payudara 2 kali gerakan.

5.      Pengompresan
Kompreslah kedua payudara dengan waslap hangat secara bergantian dengan waslap dingin selama 5 menit, sekalian untuk
membersihkan payudara dari minyak/baby oil.

Perawatan Puting Susu
1. Puting Susu Normal (Menonjol)
Dilakukan pada trimester terakhir kehamilan
Caranya:
- Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama 5 menit agar kotoran disekitar puting susu terangkat.
- Ibu jari dan telunjuk diolesi dengan minyak kemudian diletakkan pada puting susu. Dilakukan gerakan memutar ke arah dalam 30 kali putaran untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu.
- Gunakan handuk yang kasar setiap kali membersihkan payudara agar otot payudara menjadi kuat.

2. Puting Susu Datar Atau Masuk
Caranya:
- Kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan puting susu kemudian secara perlahan-lahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar menjauhi puting susu.
- Kedua ibu jari diletakkan di atas dan di bawah puting susu, kemudian secara perlahan-lahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar menjauhi puting susu.

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...