2.1 Konsep Dasar Menarche
2.1.1
Pengertian Menarche
Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu perubahan
pubertas yang pasti dialami setiap pada anak perempuan. Usia gadis remaja pada
waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu
antara 13-15 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa
usia menarche dipengaruhi oleh faktor keturunan, keadaan gizi dan
kesehatan umum. Semmelweiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lampau usia
gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun.
Menurut Brown menurunnya usia waktu menarche itu sekarang disebakan oleh
keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik dan berkurangnya penyakit menahun.
Menarche terjadi ditengah-tengah masa pubertas yaitu masa peralihan dari
anak-anak ke dewasa (Wiknjosastro, 2005 : 104).
2.1.2
Faktor yang mempengaruhi usia terjadinya menarche
1.
Faktor internal
a.
Organ reproduksi
Faktor
yang mempengaruhi usia terjadinya menarche adalah vagina tidak tumbuh
dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh, indung telur yang tidak
tumbuh. Beberapa anak tidak mendapat haid karena vaginanya mempunyai sekat.
Tidak jarang ditemukan kelainan lebih komplek lagi dimana gadis tersebut tidak
mempunyai rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna yang disertai tidak
mempunyai lubang kemaluan. Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat
permanen artinya gadis tersebut tidak akan mendapatkan haid selama-lamanya.
b.
Hormonal
Alat
reproduksi wanita merupakan alat akhir (endorgan). Yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang komplek. Rangsangan yang datang dari luar masuk dipusat panca
indera diteruskan melalui strioe terminalis menuju pusat yang disebut
“Puberitas Inhibitor” dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan
terhadap hypotalamus, yang akan memberikan rangsangan pada
“Hipofise pars posterior” sebagai “Mother Of Gland” (pusat
kelenjar-kelenjar). Rangsangan yang terus menerus datang ditangkap panca
indera, dengan makin selektif dapat lolos menuju hypotalamus dan selanjutnya
terus menuju hypotalamus dan selanjutnya terus menuju hipofise anterior (depan)
mengeluarkan hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya
yaitu kelenjar tyroid memproduksi hormon tiroksin, kelenjar indung teluir
memproduksi hormon estrogen dan progesterone, sedangkan kelenjar andrenal
menghasilkan hormon andrenalin. Pengeluaaran hormon spesifik sangat penting
untuk tumbuh kembang mental dan fisik.
c.
Penyakit
Beberapa
penyakit kronis yang menjadi penyebab terlambatnya haid diantaranya infeksi,
kanker payudara dan lain-lain. Kelainan ini menimbulkan berat badan yang sangat
rendah sehingga datangnya haid akan tertunda atau tidak datang sama sekali.
2.
Faktor eksternal
a.
Gizi
Setiap
orang dalam siklus hidupnya selalau membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan
makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting
yaitu untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan,
terutama bagi mereka yang masih dalam pertumbuhan. Status gizi remaja putri
sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik dari faktor usia terjadinya
menarche, adanya keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya
hari menarche (Proverawati, 2009 : 77). Anak-anak perempuan yang
mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11 tahun berat badannya lebih berat
dan badannya lebih tinggi daripada anak perempuan yang mengalami menstruasi
pertamanya setelah berusia 13 tahun (Proverawati, 2009 : 67).
b.
Pengetahuan orang tua
Setiap remaja putri yang mengalami transisi kedewasaan atau mulai
menampakkan tanda-tanda pubertas terutama menarche akan mengalami
kecemasan. Disinilah para orang tua sangat dibutuhkan terutama ibu. Pengetahuan
penjelasan dari orang tua tentang apa itu menarche akan mengurangi
kecemasan pada remaja putri.
c.
Gaya hidup
Gaya hidup memang berperan penting, pada orang-orang yang mempunyai aktifitas olahraga yang sangat tinggi umumnya menstruasi pertama kali datang terlambat.
2.1.3
Klasifikasi Menarche
Tingkat
dalam usia menarche :
1.
Menarche dini
Apabila
seorang anak gadis sudah haid sebelum usia 10 tahun.
2.
Menarche rata-rata
Apabila
seorang anak gadis mengalami menarche pada usia 10-14 tahun.
3.
Menarche tarda
Apabila
seorang anak gadis baru mengalami menarche setelah usia 14 tahun.
(Wiknjosastro
H, 2005 : 236).
2.1.4
Fisiologi Menstruasi
Pada
tiap siklus haid FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh
lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat
berkembang dalam ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari
satu, berkembang menjadi folikel de graff yang membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH sehingga lobus anterior hipofisis dapat
mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH (Luteinissing Hormone).
Dibawah pengaruh LH folikel de graff menjadi lebih matang, mendekati
permukaan ovariu dan kemudian terjadilah ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium).
Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum (berwarna merah oleh karena
perdarahan), yang akan menjadi korpus luteum (warna menjadi kuning) dibawah
pengaruh hormon-hormon LH dan LTH (Luteotrophic Hormones), suatu hormon
gonadotropin juga. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron
ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berpoliferasi dan
menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi (masa sekresi).
Bila
tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan ini mengakibatkan bahwa
kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan
progesterone menimbulkan efek pada alteri yang berkeluk-keluk di endometrium.
Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti oleh spasme dan
iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan
endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut haid atau mensis (Wiknjosastro H,
2005 : 48).
2.1.5
Siklus Menstruasi
Pada
siklus menstruasi dengan ovulasi 9terjadi pelepasan telur), hormon estrogen
yang dikeluarkan makin lama makin meningkat yang menyebabkan lapisan dalam
rahim mengalami pertumbuhan dan perkembangan (fase proliferasi). Peningkatan
estrogen ini menekan pengeluaran hormon perangsang folikel (FSH), tetapi
merangsang hormon luteinizing (LH) sehingga dapat merangsang folikel de
graff yang telah dewasa, untuk melepaskan telur yang disebut sebagai proses
ovulasi. Telur ini akan ditangkap oleh rumbai pada tuba fallopii dan dibungkus
oleh korona radiata yang akan memberikan nutrisi selama 48 jam. Folikel de
graff yang mengalami ovulasi menjadi korpus rubrum dan segera menjadi
korpus luteum dan mengeluarkan dua macam hormon indung telur yaitu estrogen dan
progesteron.
Hormon
estrogen yang menyebabkan lapisan dalam rahim (endometrium) berkembang dan
tumbuh dalam bentuk proliferasi, maka setelah dirangsang oleh korpus luteum
dengan mengeluarkan estrogen dan progesteron lapisan dalam rahim berubah
menjadi fase sekresi, dimana pembuluh darah makin dominan dan mengeluarkan
cairan (fase sekresi). Bila tidak terjadi pertemuan antara spermatozoa dan ovum
(telur) maka korpus luteum mengalami kematian. Korpus luteum berumur 8 hari,
sehingga setelah kematiannya tidak mampu lagi mempertahankan lapisan dalam
rahim, oleh karena hormon estrogen dan progesteron berkurang sampai menghilang.
Berkurang dan menghilangnya estrogen dan progesteron, menyebabkan terjadi fase
vasokonstriksi (pengerutan) pembuluh darah, sehingga lapisan dalam rahim
mengalami kekuarangan aliran darah (kematian). Selanjutnya diikuti dengan
vasodilitasi (pelebaran pembuluh darah) dan pelepasan darah dalam bentuk
perdarahan yang disebut “Menstruasi”.
No comments:
Post a Comment