Thursday 1 July 2021

Konsep Dasar Menarche

 2.1    Konsep Dasar Menarche

2.1.1        Pengertian Menarche

Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu perubahan pubertas yang pasti dialami setiap pada anak perempuan. Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya mendapat haid (menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 13-15 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi oleh faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum. Semmelweiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lampau usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Menurut Brown menurunnya usia waktu menarche itu sekarang disebakan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik dan berkurangnya penyakit menahun. Menarche terjadi ditengah-tengah masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa (Wiknjosastro, 2005 : 104).

2.1.2        Faktor yang mempengaruhi usia terjadinya menarche

1.      Faktor internal

a.       Organ reproduksi

Faktor yang mempengaruhi usia terjadinya menarche adalah vagina tidak tumbuh dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh, indung telur yang tidak tumbuh. Beberapa anak tidak mendapat haid karena vaginanya mempunyai sekat. Tidak jarang ditemukan kelainan lebih komplek lagi dimana gadis tersebut tidak mempunyai rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna yang disertai tidak mempunyai lubang kemaluan. Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat permanen artinya gadis tersebut tidak akan mendapatkan haid selama-lamanya.

b.      Hormonal

Alat reproduksi wanita merupakan alat akhir (endorgan). Yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang komplek. Rangsangan yang datang dari luar masuk dipusat panca indera diteruskan melalui strioe terminalis menuju pusat yang disebut “Puberitas Inhibitor” dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap  hypotalamus,  yang akan memberikan rangsangan pada “Hipofise pars posterior” sebagai “Mother Of Gland” (pusat kelenjar-kelenjar). Rangsangan yang terus menerus datang ditangkap panca indera, dengan makin selektif dapat lolos menuju hypotalamus dan selanjutnya terus menuju hypotalamus dan selanjutnya terus menuju hipofise anterior (depan) mengeluarkan hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya yaitu kelenjar tyroid memproduksi hormon tiroksin, kelenjar indung teluir memproduksi hormon estrogen dan progesterone, sedangkan kelenjar andrenal menghasilkan hormon andrenalin. Pengeluaaran hormon spesifik sangat penting untuk tumbuh kembang mental dan fisik.

c.       Penyakit 

Beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab terlambatnya haid diantaranya infeksi, kanker payudara dan lain-lain. Kelainan ini menimbulkan berat badan yang sangat rendah sehingga datangnya haid akan tertunda atau tidak datang sama sekali.

2.      Faktor eksternal

a.       Gizi

Setiap orang dalam siklus hidupnya selalau membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting yaitu untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagi mereka yang masih dalam pertumbuhan. Status gizi remaja putri sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik dari faktor usia terjadinya menarche, adanya keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya hari menarche (Proverawati, 2009 : 77). Anak-anak perempuan yang mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11 tahun berat badannya lebih berat dan badannya lebih tinggi daripada anak perempuan yang mengalami menstruasi pertamanya setelah berusia 13 tahun (Proverawati, 2009 : 67).

b.      Pengetahuan orang tua

Setiap remaja putri yang mengalami transisi kedewasaan atau mulai menampakkan tanda-tanda pubertas terutama menarche akan mengalami kecemasan. Disinilah para orang tua sangat dibutuhkan terutama ibu. Pengetahuan penjelasan dari orang tua tentang apa itu menarche akan mengurangi kecemasan pada remaja putri.

c.       Gaya hidup

Gaya hidup memang berperan penting, pada orang-orang yang mempunyai aktifitas olahraga yang sangat tinggi umumnya menstruasi pertama kali datang terlambat.

2.1.3        Klasifikasi Menarche

Tingkat dalam usia menarche :

1.      Menarche dini

Apabila seorang anak gadis sudah haid sebelum usia 10 tahun.

2.      Menarche rata-rata

Apabila seorang anak gadis mengalami menarche pada usia 10-14 tahun.

3.      Menarche tarda

Apabila seorang anak gadis baru mengalami menarche setelah usia 14 tahun.

(Wiknjosastro H, 2005 : 236).

2.1.4        Fisiologi Menstruasi

Pada tiap siklus haid FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de graff yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH (Luteinissing Hormone). Dibawah pengaruh LH folikel de graff menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovariu dan kemudian terjadilah ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium). Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum (berwarna merah oleh karena perdarahan), yang akan menjadi korpus luteum (warna menjadi kuning) dibawah pengaruh hormon-hormon LH dan LTH (Luteotrophic Hormones), suatu hormon gonadotropin juga. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berpoliferasi dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi (masa sekresi).

Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan ini mengakibatkan bahwa kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesterone menimbulkan efek pada alteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut haid atau mensis (Wiknjosastro H, 2005 : 48).

2.1.5        Siklus Menstruasi

Pada siklus menstruasi dengan ovulasi 9terjadi pelepasan telur), hormon estrogen yang dikeluarkan makin lama makin meningkat yang menyebabkan lapisan dalam rahim mengalami pertumbuhan dan perkembangan (fase proliferasi). Peningkatan estrogen ini menekan pengeluaran hormon perangsang folikel (FSH), tetapi merangsang hormon luteinizing (LH) sehingga dapat merangsang folikel de graff yang telah dewasa, untuk melepaskan telur yang disebut sebagai proses ovulasi. Telur ini akan ditangkap oleh rumbai pada tuba fallopii dan dibungkus oleh korona radiata yang akan memberikan nutrisi selama 48 jam. Folikel de graff yang mengalami ovulasi menjadi korpus rubrum dan segera menjadi korpus luteum dan mengeluarkan dua macam hormon indung telur yaitu estrogen dan progesteron.

Hormon estrogen yang menyebabkan lapisan dalam rahim (endometrium) berkembang dan tumbuh dalam bentuk proliferasi, maka setelah dirangsang oleh korpus luteum dengan mengeluarkan estrogen dan progesteron lapisan dalam rahim berubah menjadi fase sekresi, dimana pembuluh darah makin dominan dan mengeluarkan cairan (fase sekresi). Bila tidak terjadi pertemuan antara spermatozoa dan ovum (telur) maka korpus luteum mengalami kematian. Korpus luteum berumur 8 hari, sehingga setelah kematiannya tidak mampu lagi mempertahankan lapisan dalam rahim, oleh karena hormon estrogen dan progesteron berkurang sampai menghilang. Berkurang dan menghilangnya estrogen dan progesteron, menyebabkan terjadi fase vasokonstriksi (pengerutan) pembuluh darah, sehingga lapisan dalam rahim mengalami kekuarangan aliran darah (kematian). Selanjutnya diikuti dengan vasodilitasi (pelebaran pembuluh darah) dan pelepasan darah dalam bentuk perdarahan yang disebut “Menstruasi”.

 


No comments:

Post a Comment

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...