Wednesday 23 June 2021

TORCH, Malaria,


1.    TORCH

TORCH adalah istilah yang dipakai untuk infeksi yang mengganggu fertilitas dan menyebabkan kelainan konginetal maupun gangguan pada bayi yang baru lahir. TORCH merupakan singkaran dari Toxoplasma, Other (HIV, sifilis, varicella zoster, klamidia, dll.), Rubella (cacar jerman), Cytomegallovirus, Herpes.

a.    Toxoplasma

Merupakan infestasi dari toxoplasma gondhii, yang lebih jauh akan dibahas di parasit

b.    Other

Other adalah agen lain yang bisa tertular oleh janin melalui persalinan atau factor lain. Biasanya merupakan infeksi kelamin. Ex: HIV, hepatitis, klamidia, parvovirus, varicella.

c.    Rubella (Cacar Jerman)

Merupakan infeksi dari virus rubella. Gejala utama adalah demam akut, disertai ruam dan limfadenotphati pada anak dan orang dewasa. Bila infeksi pada awal kehamilan akan menyebabkan kelainan serius pada janin, antara lain: malformasi dan retardasi mental

-       Rubella Pascanatal

Patogenesis : rubella menular pada saat viremia berlangsung, IgG dari ibu dapat menembus plasenta sehingga dapat memberikan perlindungan maternal. Tetapi hanya bertahan  selama 6 bulan, sedangkan virus rubella dapat bertahan hingga beberapa bulan setelah lahir.

-       Rubella Konginetal

Diagnosis: IgM rubella tidak dapat menembus plasenta sehingga dipakai untuk menegakkan diagnosis. Trias : Katarak, Tuli, Kelainan jantung

d.   Cytomegallovirus

Merupakan family herpesviridae. Pada pemeriksaan histologis dan kultur virus akan didapatkan owl’s eye cell ( badan inklusi intranuklear dan sel sel tampak membesar) / bisa disebut sel sitomegalik. Dapat menjadi infeksi konginetal dan perinatal

-       Konginetal: ditularkan melalui infeksi maternal in utero

-       Perinatal : melalui asi dan persalinan

Gambaran klinis :

-       Simtomatik : retardasi, tuli, buta, hepatosplenomegali, mikrosefali.

-       Asimtomatik : tuli, kesulitan belajar

e.    Herpes

Lebih mengacu pada HSV-II. HSV pada bayi didapatkan ketika dalam kandungan, selama persalinan atau setelah lahir. 75% penularan melalui kontak dengan lesi herpetic pada jalan lahir. Infeksi herpes neonatorum dibagi 3 kategori:

1.    Lesi terlokalisasi pada kulit, mata, dan mulut

2.    Ensefalitis

3.    Diseminata (gangguan koagulasi) yang melibatkan beberapa organ dan SSP

Malaria

Penyakit menular infeksi disebabkan oleh parasit (plasmodium) yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia, pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan ginjal. Penyakit malaria ditularkan oleh gigitan nyamuk malaria Anopheles betina Ciri dari nyamuk Anopheles betina ini jika hinggap posisinya nungging, berbeda dengan ciri nyamuk lainnya yang posisinya sejajar sedangkan jentiknya posisinya didalam air sejajar dengan permukaan air berbeda dengan jenis lainnya yang posisinya tegak lurus.

Cara penularan :

Nyamuk Anopheles betina menggigit penderita malaria, parasit  yang ada didialam darah terhisap oleh nyamuk yang menggigit, didalam tubuh nyamuk tersebut parasit berkembang biak setelah 7-14 hari. Ketika nyamuk tersebut menggigit orang yang sehat maka parasit ditularkan dalam kurun waktu kurang lebih 12 hari, orang sehat tersebut akan menderita sakit malaria

Gejalanya :

-          Badan lemah

-          Tidak nafsu makan

-          Sakit kepala

-          Demam 2-6 jam

-          Panas tinggi

-          Nyeri otot

-          Menggigil 15-60 mnt

-          Kejang-kejang

-          Kehilangan kesadaran (mengigau, bicara salah, pingsan)

-          Mata kuning tubuh kuning

-          BAK seperti teh tua

-          Napas cepat

-          Muntah-muntah

-          Koma

Akibat penyakit malaria :

-          Anemia

-          Lemah lesu

-          Pembuluh darah ke otak tersumbat yang berakibat pada kematian

-          Ibu hamil menyebabkan kematian ibu dan bayi

Pengobatannya :

Obat yang diberikan adalah kloroquin, prima kuin, kina dan SP ( sulfadoksin + pirimetamin) bias diberikan per intraenav/peroal  dengan pengawasan dokter

Pencegahannya :

Habitat nyamuk malaria terutama pada air payau (asin) dan persawahan oleh karena itu lakukan pembersihan pada habitat alamiahnya (got, persawahan, hutan bakau, danau, rawa dan lahan gambut) secara teratur pada setiap minggu atau menabur larvasida sesuai dosis serta perihal ikan pemakan jentik

.

No comments:

Post a Comment

Askeb ANC Covid

  BAB III TINJAUAN KASUS 3.1     Pengkajian Hari / tanggal    : Senin, 20 Mei 2021                                           Jam   : 1...